Kejar Target 2025, PTP Nonpetikemas Perkuat Layanan Operasional

Sebelumnya pada Forum Group Discussion (FGD) dalam Management Forum PTP Nonpetikemas tahun 2025 pada minggu lalu, pengamat dan akademisi logistik maritim ITS (Institut Teknologi Surabaya) Raja Oloan Saut Gurning, S.T., M.Sc., Ph.D., CMarTech, mengatakan dalam kajiannya tentang konektivitas Pelabuhan nonpetikemas di Indonesia bahwa dengan konektivitas tinggi berpotensi meningkatkan kualitas perdagangan dan memberikan manfaat ekonomi serta bisnis.
Untuk mendukung hal ini, diperlukan penerapan strategi bundling layanan dan tarif guna menurunkan biaya logistik dan meningkatkan fleksibilitas distribusi barang. Konektivitas pelabuhan juga membutuhkan transportasi multimoda sebagai langkah efisiensi distribusi barang dari dan ke Pelabuhan. PTP Nonpetikemas perlu menerapkan langkah ini untuk menjalankan peran strategis sebagai operator terminal non-petikemas di Indonesia dengan layanan terintegrasi, kompetitif, serta menjadi katalisator ekosistem logistik guna mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Dalam FGD PTP Nonpetikemas bersama Prof. Saut, penting bagi PTP Nonpetikemas untuk meningkatkan target pelanggan yang lebih luas. Potensi pasar PTP Nonpetikemas sangat besar, dan dengan jangkauan yang lebih luas, kami berharap dapat meningkatkan pangsa pasar PTP Nonpetikemas,” tambah Indra.
PTP Nonpetikemas berhasil melaksanakan standarisasi, sistemisasi, dan integrasi di seluruh pelabuhan yang tersebar di 11 wilayah strategis di Indonesia, mencakup Tanjung Priok, Banten, Panjang-Lampung, Bengkulu, Jambi, Teluk Bayur – Sumatera Barat, Palembang – Sumatera Selatan, Cirebon, Pangkal Balam – Bangka Belitung, Pontianak, dan Tanjung Pandan – Bangka Belitung dengan penerapan PTOS-M yang terbukti berhasil mengurangi waktu port stay hingga 33%.
Melalui strategi yang telah dirancang untuk tahun 2025, PTP Nonpetikemas dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk mencapai target. Langkah ini sekaligus memperkuat posisinya sebagai operator terminal nonpetikemas terkemuka di Indonesia.
Editor : Chris