get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Patra Niaga: Stok LPG 3 Kg di Sumbagut Aman

Tanggapan Pertamina Terkait Penghapusan QR Code BBM di Aceh

Senin, 17 Februari 2025 | 13:52 WIB
header img
Tanggapan Pertamina Terkait Penghapusan QR Code BBM di Aceh. Foto: MNC Media

MEDAN, iNewsMedan.id - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) angkat bicara terkait pernyataan Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) yang menegaskan akan menghapus sistem QR Code untuk pembelian BBM di SPBU Aceh.

Area Manager Comm, Rel, CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan bahwa pihaknya menghormati pernyataan Gubernur Aceh terkait pembelian BBM Subsidi Biosolar dan Pertalite menggunakan Barcode. 

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak regulator pemerintah pusat," katanya, Senin (17/2/2025).

Kata Satria bahwa pembelian BBM Subsidi Biosolar dan Pertalite menggunakan Barcode merupakan suatu mekanisme pencatatan elektronik agar pertamina dapat melaporkan kepada pemerintah siapa pengguna bbm bersubsidi.

"Hingga saat ini di Prov Aceh, jumlah kendaraan yang sudah terdaftar dalam Program Subsidi Tepat Sasaran BBM Biosolar sejumlah 71.775 kendaraan sedangkan untuk BBM Pertalite sejumlah 150.413 kendaraan," terangnya.

Satria menjelaskan bahwa pembelian BBM Subsidi melalui Barcode dalam Program Subsidi Tepat merupakan program yang dijalankan secara nasional di Indonesia. 

"Tujuan utama dalam program ini adalah agar BBM Subsidi Tepat Sasaran sesuai ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan, mencegah serta meminimalisir penyelewengan BBM Subsidi," jelasnya.

Hingga saat ini, pelaksanaan program ini di Provinsi Aceh berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan kendala. "BahkanProvinsi Aceh merupakan salah satu Provinsi yang terlebih dahulu menjalankan Program Subsidi Tepat BBM Pertalite," tandas Satria. 

Sebelumnya, Muzakir Manaf (Mualem) mengumumkan kebijakan baru yang langsung berdampak pada masyarakat. Ia menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya, sistem QR Code untuk pembelian BBM di SPBU Aceh akan dihapuskan.

"Kami ingin mensejahterakan rakyat, bukan menyusahkan mereka. Mulai hari ini, semua SPBU di Aceh tidak ada lagi istilah barcode. Mohon digarisbawahi," tegasnya usai dilantik sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030 pada Rabu (12/2/2025).

Menurutnya, sistem QR Code yang selama ini diterapkan justru menyulitkan masyarakat. Bahkan, kebijakan tersebut telah menimbulkan ketidakpuasan hingga memicu kemarahan warga, yang dalam beberapa kasus, hampir berujung pada tindakan anarkis seperti pembakaran SPBU.

"Saya ambil keputusan untuk menghapus semua barcode di SPBU Aceh," lanjutnya.

Sebagai informasi, selama ini pengguna BBM bersubsidi seperti Bio Solar dan Pertalite diwajibkan menunjukkan QR Code yang diperoleh melalui proses registrasi sebelum bisa melakukan pengisian BBM.

Di akhir sambutannya, Mualem menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat guna menjaga stabilitas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut