Kekecewaan siswa semakin mendalam ketika salah seorang dari mereka menyampaikan, "Keadaan guru kami tidak ada pun, satu orang pun tidak ada. Satu aja guru tidak ada. Kalau ada guru dipukul lonceng kan, gak dikasih pelajaran. Dipukul aja lonceng dah pergi mereka. Satu bulan aja tak ada mereka. Senin Selasa tak ada. Rabu Kamis tak ada. Seperti itu sekolah kami."
Kejadian ini mengundang keprihatinan publik dan menjadi sorotan media, sementara Kementerian Pendidikan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di sekolah tersebut guna memastikan hak pendidikan anak-anak terpenuhi. Penanganan lebih lanjut diharapkan dapat segera dilakukan agar situasi serupa tidak terulang di masa mendatang.
Editor : Odi Siregar