MOTOR bebek Honda C70 tahun 1975 jadi kendaraan favorit Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi mengantarnya dari rumah menuju Markas Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Dengan menempuh jarak 5 kilometer dari rumah dinas ke Mapolres Lubuklinggau. Orang nomor satu di Polres Lubuklinggau lebih suka naik motor bebek Honda C70 tahun 1975.
Harissandi apa yang dilakukannya bukan mencari pencitraan atau motif lain, melainkan memang ingin tampil apa adanya dan dapat menikmati suasana pagi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (14/3/2022).
Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi mengatakan, keinginannya mengendarain motor ke kantor karena ingin mengejarkan kepada masyarakat kesederhanaan. Biarpun motor yang dipakai motor tua, tapi tetap harus tertib dalam berlalulintas, memakai helm, kelengkapan motor semua ada.
Selain itu tidak menggunakan knalpot brong yang bisa mengakibatkan polusi udara. “Iya, motor ini saya beli saat berdinas di sini, dan setiap ada kesempatan saya pakai berkeliling kota Lubuklinggau bersama istri tercinta,” kata Harissandi.
Dan dalam hidupnya Harissandi memiliki motto hidup sederhana dan bahagia tidak selalu mahal. Terlebih lagi kenapa harus menggunakan motor jadul karena yang jadul nilainya tak terhingga.
“Motor C70 ini jadi teman setia mengelilingi Kota Lubuklinggau, di saat senggang sambil menikmati keindahan dan sekalian mengenal wilayah Kota Lubuklinggau,” ungkap bapak satu anak ini.
Bagi Harissandi, hidup tidak perlu ada yang disombongkan. Dia menyadari bagaimana citra Polri di mata masyarakat. Sering kali polisi bertindak benar, tetap saja dianggap salah.
"Saya tampil apa adanya, bukan pencitraan lho, saya memang senang mengendarai motor, apalagi motor jadul,” ungkapnya. Diketahui sebelum menjadi Kapolres Lubuklinggau, Akpol lulusan 2000 ini menjabat sebagai Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumsel.
AKBP Harissandi merupakan kelahiran Surabaya, pada 23 Maret 1978. Setelah lulus Pendidikan Sespimmen dengan predikat ranking 20 besar, AKBP Harissandi mendapatkan penempatan di Polda Sumsel.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar