get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis Nataru, Sediakan 1.200 Kursi ke 6 Destinasi

Pemprov Sumut Siapkan Rencana Antisipasi Longsor Jalur Medan-Berastagi

Selasa, 03 Desember 2024 | 19:15 WIB
header img
Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi untuk Wilayah Sumut di Aula BPSDM Sumut, Selasa (3/12/2024). (Foto : Diskominfo Provsu)

MEDAN, iNewsMedan.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama dengan pihak terkait menyiapkan antisipasi longsor dan banjir di jalur Medan-Berastagi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut Mulyono pada rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, Selasa (3/12/2024).

Mulyono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) terkait kawasan rawan longsor di sepanjang jalur Medan-Berastagi.

Diketahui bahwa jalur tersebut masuk ke dalam jalan nasional, oleh sebab itu, berkoordinasi dengan Kementerian PUPR sangat penting.

“Ada beberapa solusi, salah satunya yaitu membuat shortcut kawasan rawan longsor untuk beberapa tikungan untuk menghindari longsor, hal ini sudah dalam kajian BBPJN bagaimana mengantisipasi longsoran yang terjadi,” ungkap Mulyono.

Pihaknya bersama dengan BBPJN juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk mendapat izin melakukan aktivitas di kawasan cagar alam terkait antisipasi longsor tersebut.

Ada solusi yaitu memotong tebing dan membuat tembok penahan tanah yang ada di sisi rawan longsor.

“Maka terkait longsoran yang berdampak pada lalu lintas angkutan jalan, meliputi banyak kajian, maka perlu kolaborasi antara bidang geologi, yang menangani jalan, hingga instansi lainnya seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Mulyono. 

Senada dengan Mulyono, Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang Wiriya Alrahman mengatakan, memotong tebing di kawasan rawan longsor adalah salah satu solusi yang bisa diterapkan guna mengantisipasi kejadian longsor.

Kejadian longsor di kawasan tersebut sudah sering terjadi. Hal itu disebabkan kemiringan tebing tersebut mencapai 45 derajat. 

“Dan dilihat dari kasat mata jenis tanahnya seperti lempung, sedikit curah hujan tinggi maka terjadi longsor, untuk itu kami sarankan bagaimana kemiringan tebing ini harus dikurangi di bawah 45 derajat yaitu dengan cara cutting (pemotongan),” tutup Wiriya. 

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut