DOLOKSANGGUL, iNewsMedan.id – Lenny Hutasoit yang merupakan seorang pedagang cendol keliling, ikut bersuara lantang mendukung gerakan tolak politik uang (money politic) pada Pilkada serentak Humbang Hasundutan 2024.
Lenny yang berjualan saat Kampanye Akbar calon Bupati dan calon Wakil Bupati Humbang Hasuduntan nomor urut 2 di Stadion Simangaronsang, Dolok Sanggul, Selasa (19/11/2024), merasa terpanggil untuk mendukung pasangan Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, M.Si – Ir. Yanto Sihotang setelah mendengar orasi politik dampak negatif politik uang.
“Biasanya mau jadi bupati bagi-bagi uang. Kampanye ini bilang tolak politik uang, karena bisa ajang korupsi nanti. Betul juga itu. Darimana pulangkan uangnya nanti, kan? Pastilah diambil sedikit-sedikit,” ujar Lenny.
Bahkan Lenny menyebutkan, pratik bagi-bagi uang yang sebelumnya sering diistilahkan Togu-togu Ro (TTR), kini berganti menjadi “parsigula” dengan makna uang untuk membeli gula dengan nominal Rp.150 ribu, sebagai ganti untuk satu suara.
“Sekarang orang itu bilang parsigula. Uang bantu beli gula. Sudah ada itu di Sait Nihuta,” sebut Lenny.
Orasi politik pasangan Hendri – Yanto yang memaparkan praktik politik uang pada Pilkada dapat menjadi bibit korupsi bagi kepala daerah, membuat Lenny menjadi tersadar. Selama ini ia tidak berfikir bagi-bagi uang saat berlangsung pesta demokrasi, berdampak buruk bagi masa depan masyarakat.
“Iya juga ya apa yang dibilang Pak Hendri itu. Mau macam mana orang-orang besar itu peduli lagi sama kita orang kecil ini. Kan, sudah dikasih uang. Jadi mau minta apa lagi nanti. Mana bisa lagi mau ini, mau itu kan ya?” tutur Henny.
Pencerahan itu, membuat Henny membulat telat mendukung pasangan Hendri – Yanto untuk memenangkan Pilkada Humbang Hasundutan 2024. Ia berharap kesejahteraan masyarakat Humbang Hasundutan secara umum dapat meningkat dari sebelumnya.
“Kalau bisa, menanglah orang Bapak itu. Biar ada yang peduli dengan orang kecil ini dulu. Kalau gini terus, mau apa lagi, kan. Sudah itu. Jadi baiklah nanti. Mau miskin terus, untuk apa itu?” tambah Lenny.
Selain itu, Lenny juga sepakat dengan kritik terhadap pendistiribusian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran akibat terpengaruh oleh kedekatan kekerabatan, dan hubungan emosional antara pemegang kebijakan dengan penerima.
“Tidak tau apa syaratnya dapat bantuan sosial itu. Ada yang dapat, ada yang tidak. Ada orang mampu juga dapat. Termasuk orang kaya juga itu. Tapi dia dapat. Ada yang kurang mampu, ga dapat,” sebut Henny.
Editor : Chris