Ia menilai substansi debat telah hilang di tengah saling lempar komentar negatif antara kedua pasangan calon, membuat debat tersebut lebih mirip adu gas-gasan, daripada diskusi produktif mengenai visi dan misi pemimpin masa depan Sumut.
Seiring meningkatnya ketegangan antara pendukung kedua paslon, Rozi mengingatkan pentingnya evaluasi terkait format debat yang akan datang. "Mungkin penyelenggara harus mempertimbangkan perubahan format debat untuk mengurangi kemungkinan insiden serupa di masa depan," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin, mengutarakan ultimatum dan menyatakan timnya akan melayangkan surat resmi kepada Polda Sumut terkait tuntutan tersebut.
"Kami minta Kapolda serius menanggapi hal ini karena ini masalah yang tidak bisa dianggap enteng," ujar Yance, Kamis (7/11/2024).
Yance menegaskan, pelaku pelemparan harus segera ditangkap untuk mencegah potensi gangguan keamanan. Ia memperingatkan agar insiden ini tidak menyulut kemarahan pendukung Edy-Hasan.
"Jika dalam 3 x 24 jam pelaku tidak ditangkap, para relawan Edy-Hasan akan mencari keadilan sendiri. Ingat, Pak Edy adalah letjend purnawirawan. Jangan sampai para purnawirawan marah," tegasnya.
Editor : Chris