MEDAN, iNewsMedan.id - Kematian dalam pandangan Islam adalah suatu kepastian yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Ini merupakan bagian dari siklus kehidupan dan kematian yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Kematian bukan akhir dari segalanya, melainkan peralihan menuju kehidupan yang kekal di akhirat.
Dalam sebuah riwayat, diriwayatkan bahwa sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yakni Ali bin Abi Thalib rodhiyallahu ‘anhu pernah keluar dari perkuburan, saat sampai di tempat yang cukup tinggi, beliau menghadap ke arah kuburan itu dan berkata,
يا أهْلَ القُبُورِ! أخْبِرُونا عَنّا بِخَبَرِكُمْ أمّا خَبَرُكُمْ قِبَلَنا فالنِّساءُ قَدْ تَزَوَّجْنَ والمالُ قَدْ قُسِّمَ والمَساكِنُ قَدْ سَكَنَها قَوْمٌ غَيْرُكُمْ ثُمَّ قالَ أما واللَّهِ لَوْ نَطَقُوا لَقالُوا لَمْ نَرَ زادًا خَيْرًا مِنَ التَّقْوى
Wahai para penghuni kubur..! Sampaikanlah kepada kami berita dari kalian..!
Adapun berita dari kami adalah :
- istri kalian telah menikah kembali,
- harta kalian telah dibagi-bagi, dan
- rumah kalian telah orang lain tempati
Beliau melanjutkan :
Ketahuilah..! Demi Allah, seandainya mereka sanggup berbicara, mereka akan berkata, ‘Kami tidak temui perbekalan yang lebih baik dari takwa..ʼ(Al-Istidzkar - Ibnu Abdil Barr - 1/185)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta