BINJAI, iNews.id - Kesembilan warga negara Indonesia (WNI) asal Kota Binjai dan Langkat hingga saat ini dalam keadaan sehat dan aman di salah satu pabrik plastik yang berada di Kota Chernihiv, Ukraina bagian Utara.
Hal itu terlihat saat para WNI bersama pihak pemerintah Indonesia dari perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Kedubes Indonesia untuk Ukraina bersama keluarga para WNI itu melakukan telekonfrensi berlangsung di Command Center (BCC) Balai Kota Binjai, Jalan Jenderal Sudirman, Binjai, Senin (7/3/2022).
"Alhamdulillah sampai dengan saat ini semua dalam keadaan sehat, masih hidup Alhamdulillah," ucap Iskandar salah satu WNI dalam telekonferensi tersebut.
Iskandar menceritakan serangan dari Rusia masih sering didengar mereka, meskipun mereka sudah bersembunyi di lantai bawah pabrik plastik tempat mereka bekerja.
"Dari hari kelima sampai kedelapan memang serangan di Chernihiv ini luar biasa dari rudal balestik hingga pesawat tempur sampai kami lari ke bungker sembunyi karena pabrik sampai bergetar," ucapnya.
Kata Iskandar, mendengar serangan yang dilancarkan kedua negara baik dari Ukraina dan Rusia membuat mereka khawatir menjadi sasaran. Di mana, mereka bersembunyi di bunker tempat mereka tinggal hingga harus mengungsi di bawah lantai pabrik tempat mereka bekerja.
"Jadi ada timbul rasa ke khawatiran saat hari ketujuh nginap di bungker. Di tengah malam ada 'kacang ijo' (Tentara) mereka ada 20 orang lengkap dengan senjata dan mobil tempur untuk istirahat di dekat pabriknya bekerja," ucapnya.
"Saya khawatir karena mereka itu (Tentara Ukraina) target karena tiba-tiba nanti mereka diserang makanya kami punya inisiatif untuk pindah ke pabrik yang berada di lantai bawah karena disini sepi tidak ada yang lewat," ujar Iskandar.
Iskandar menjelaskan, empat hari belakangan ini tentara Ukraina lewat di kawasan pabrik ini sepertinya mereka membuat tempat istirahat dan timbul ke khawatiran bagi dirinya dan teman-temannya.
"Namun, Alhamdulillah disini stok makanan cukup sampai saat ini. Kontak senjata juga dekat disini. Banyak tentara yang melakukan kontak senjata dekat di sini. Untuk saat ini semuanya masih baik tapi kita tidak berani untuk keluar," ungkapnya.
Oleh karena itu Iskandar berharap kepada pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman. Karena, kata Iskandar untuk komunikas mereka takut terpantau.
"Mereka (tentara Ukraina) tidak berani masuk kesini. Kami takut pihak Rusia memantau aktivitas komunikasi tentara Ukraina. Kalau dekat kami takut kena imbasnya. Makanya kami berharap sangat pemerintah Indonesia mengevakuasi kami," pintanya.
Untuk diketahui, adapun sambilan WNI yang berada di Kota Chernihiv, Ukraina itu adalah enam warga Binjai dan tiga warga Langkat di antaranya Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.
Editor : Odi Siregar