MEDAN, iNewsMedan.id - Budaya Melayu Deli yang pada masa lalu sarat akan adat istiadat, kuliner, dan petuah-petuah leluhur.
begitu dijaga dan dihormati. Namun pada era saat ini berbanding terbalik.
Bagaiman kondisi Budaya Melayu Deli saat ini disorot oleh wartawan senior sekaligus penulis dalam novelnya berjudul "Kabut Tanah Tembakau" diterbitkan pada Oktober 2024 oleh Penerbit Adab.
Pada vovel tersebut Rizal juga memasukkan unsur budaya Melayu Deli. Melalui cerita Marlina, pembaca diajak untuk merenungkan bagaimana simbol-simbol budaya tersebut mulai memudar di era modern. Rizal menyampaikan kekhawatirannya tentang hilangnya warisan budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Novel ini bukan hanya menggambarkan perjalanan Marlina dalam mencari jejak leluhurnya, tetapi juga merangkum berbagai persoalan sosial, politik, dan ekonomi.
Dalam novel ini, Rizal mengangkat tema tentang kerakusan harta, cinta yang membara, intrik politik, hingga pertarungan kekuasaan yang berkaitan dengan dinamika pilkada di masa depan. Hal ini menjadikan "Kabut Tanah Tembakau" lebih dari sekadar novel roman, tetapi juga karya yang menggugah kesadaran pembaca akan kompleksitas kehidupan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta