MEDAN, iNewsMedan.id - Islam adalah agama yang Haq. Haq adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti benar atau hakiki. Dalam konteks Islam, Haq merujuk pada kebenaran mutlak yang berasal dari Allah.
Pemeluk Islam percaya bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan paling sesuai dengan fitrah manusia. Islam adalah satu-satunya agama yang dapat membawa manusia menuju kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Persepsi bahwa Islam adalah agama Haq didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:
1. Alquran: Pemeluk Islam percaya bahwa Alquran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah dan merupakan sumber kebenaran yang paling sempurna.
2. Sunnah: Sunnah, yaitu tindakan dan ucapan Nabi Muhammad, dianggap sebagai sumber kebenaran kedua setelah Alquran.
3. Ijma: Ijma, yaitu kesepakatan para ulama Islam tentang suatu masalah, juga dianggap sebagai sumber kebenaran.
4. Qiyas: Qiyas, yaitu proses analogi hukum Islam untuk kasus-kasus baru, juga digunakan untuk mencari kebenaran.
Persepsi bahwa Islam adalah agama Haq merupakan salah satu pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Hal ini mendorong mereka untuk berusaha hidup sesuai dengan ajaran Islam dan menyebarkan Islam kepada orang lain.
Nah seorang Muslim mesti meyakini agamanya adalah yang Haq terbaik, tidak boleh meyakini semua agama sama
"Ini, sama sekali tidak bertentangan dengan baiknya muamalah kepada siapapun juga termasuk pada orang kafir selama tidak memerangi kaum muslimin," Ustadz Amrullah Akadhinta, hafidzahullah dalam pesannya.
Justru karena Islam itu agama terbaik, maka ia mengajarkan akidah yang lurus, ibadah yang benar, akhlak yang mulia serta muamalah yang adil pada sesama
{ فَمَن یُرِدِ ٱللَّهُ أَن یَهۡدِیَهُۥ یَشۡرَحۡ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَـٰمِۖ وَمَن یُرِدۡ أَن یُضِلَّهُۥ یَجۡعَلۡ صَدۡرَهُۥ ضَیِّقًا حَرَجࣰا كَأَنَّمَا یَصَّعَّدُ فِی ٱلسَّمَاۤءِۚ كَذَ ٰلِكَ یَجۡعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجۡسَ عَلَى ٱلَّذِینَ لَا یُؤۡمِنُونَ }
"Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."
[QS Al-Anʿām: 125]
"Ajarkan toleransi yang benar dengan mengajarkan agama secara benar," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta