iNews.id - Pakar kesehatan dan ilmuwan yang mengklaim bahwa Omicron ini seperti garis finish pandemi Covid-19.
Makanya, isu endemi merebak luas di banyak negara, termasuk di Indonesia.
Tapi, apa yang sebetulnya terjadi jika Omicron benar-benar berhasil diselesaikan dan lenyap kasusnya di dunia ini? Apakah kehidupan akan sama seperti sebelum pandemi?
Ketua ITAGI Prof Iris Rengganis menduga bahwa setelah gelombang Omicron ini selesai, situasi diharapkan sekali akan menjadi endemi. Artinya, Covid-19 sama seperti Influenza yang memang sudah lama ada di dunia ini.
"Mungkin nantinya akan seperti Influenza. Jadi, seperti virus Influenza dan jadi endemi," kata Prof Iris dalam konferensi pers virtual BNPB, Rabu (2/3/2922).
Karena jadi seperti Influenza, Prof Iris yang juga merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam itu menduga bahwa vaksin Covid-19 bisa saja akan diberikan setahun sekali. Ini yang terjadi pada Influenza sekarang bahwa vaksinnya diberikan setiap tahun sekali.
"Namun, semua itu disesuaikan oleh laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Artinya, ada informasi akan datang strain virus apa, nanti vaksinnya disesuaikan dengan strain tersebut," terangnya.
Kondisi seperti itu amat diharapkan oleh Prof Iris.
"Itu harapan kita semua bahwa situasi nantinya akan seperti itu. Ya, mudah-mudahan itu bisa terjadi, supaya kita semua bisa hidup berdampingan dengan Covid-19," katanya.
Di sisi lain, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI dr Prasenohadi, Sp.P, coba menjawab isu soal orang yang pernah terinfeksi Omicron akan kebal varian Covid-19 jenis apapun.
Menurutnya, isu soal orang yang terinfeksi Omicron akan kebal virus Covid-19 masih dalam penelitian lebih lanjut dan masih jadi tanda tanya.
Ia memberi contoh kasus orang yang pernah terinfeksi TBC. Apakah menjamin orang tersebut kebal TBC? Jawabannya tidak. "Orang yang pernah TBC pada kenyataannya bisa terinfeksi TBC Lag. Jadi, bisa saja. Artinya, ternyata tidak kebal," terangnya.
Dokter Seno menambahkan, "Jadi, keseimbangan tubuh, imun tubuh, lingkungan, virulensi virus, pun nutrisi, itu akan berpengaruh bagaimana tubuh melawan infeksi dari luar."
Editor : Chris