MEDAN, iNewsMedan.id - Setiap kata yang diucapkan adalah sebuah lukisan yang menggambarkan isi hati. Islam mengajarkan untuk melukis dengan kata-kata yang indah dan bermanfaat. Syaikh Dr. Shalih al-Ushaimiy mengingatkan kita, 'Orang yang berakal berbicara dengan ilmu atau diam dengan bijak'."
Dalam Islam, berbicara merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT kepada hambaNya. Namun, penggunaan lisan haruslah bijaksana dan bertanggung jawab.
Islam sangat menekankan pentingnya adab dalam berbicara, karena lisan adalah cerminan hati seseorang.
Syaikh Dr. Shalih al-Ushaimiy hafizhahullah berkata:
اَلْعَاقِلُ يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَتَكَلَّمَ بِعِلْمٍ أَوْ يَسْكُتَ بِحِلْمٍ
“Orang yang berakal seharusnya berbicara dengan ilmu atau diam dengan bijak.”
Pelajaran dari nasihat Syaikh Dr. Shalih al-Ushaimiy hafizhahullah:
1. Perkataan ini menekankan pentingnya berbicara berdasarkan ilmu. Orang yang berakal tidak boleh asal berbicara tanpa dasar yang kuat, karena perkataan yang tanpa ilmu bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan kerusakan.
2. Jika seseorang tidak memiliki ilmu yang cukup untuk berbicara tentang suatu perkara, lebih baik baginya untuk diam. Namun, diam ini bukanlah sembarang diam, melainkan diam yang disertai dengan kesabaran dan kebijaksanaan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta