MEDAN, iNewsMedan.id - Pernyataan bahwa membiarkan piring kotor semalaman akan menjadi makanan setan disebut sebagai mitos yang telah beredar luas di masyarakat, benarkah demikian?
Benarkah hal itu hanya mitos untuk bertujuan mendidik anak menjaga kebersihan? Lantas bagaimana dalam pandangan Islam terkait hal ini.
Islam adalah agama yang mengatur segala sesuatunya dengan lengkap. Islam sudah memberikan berbagai macam ilmu untuk kehidupan di dunia juga bekal akhirat.
Lantas apakah membiarkan piring kotor semalaman akan menjadi makanan setan, maksudnya sisa makanan yang ada pada piring, benarkah demikian mitos atau berdasarkan hadist sahih?
Untuk mengetahui benar tidaknya, mari coba perhatikan hadits berikut ini.
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika makanan salah satu kalian jatuh maka hendaklah diambil dan disingkirkan kotoran yang melekat padanya, kemudian hendaknya di makan dan jangan dibiarkan untuk setan”.
Dalam riwayat yang lain dinyatakan,
“Sesungguhnya setan bersama kalian dalam segala keadaan, sampai-sampai setan bersama kalian pada saat makan. Oleh karena itu jika makanan kalian jatuh ke lantai maka kotorannya hendaknya dibersihkan kemudian di makan dan jangan dibiarkan untuk setan. Jika sudah selesai makan maka hendaknya jari jemari dijilati karena tidak diketahui di bagian manakah makanan tersebut terdapat berkah.” (HR Muslim no. 2033 dan Ahmad 14218).
.
Jadi benar bahwa sisa makanan yang ada di piring makan akan menjadi santapan setan, kapan sisa makanan itu dimakan setan, apakah siang atau malam hari? Bisa jadi siang hari atau juga malam hari.
Maka solusinya:
1. Usahakan makanan dihabiskan, jangan sisakan sebutir pun nasi.
2. Kalau tidak bisa dihabiskan dan memang mau dibuang, piring kotor segera dibersihkan dan sisa makanan di tampung di tempat sampah dan diletakan di luar rumah.
3. Tidak bisa dihabiskan tapi punya niat akan kembali makan, maka simpan sisa makanan di tempat yang tertutup, seperti di dalam lemari atau wadah-wadah yang punya penutup, sebelum ditutup ucapkan Bismillah
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta