MEDAN, iNewsMedan.id- Apakah Islam melarang orang untuk menjadi kaya? Tentu tidak. Namun Islam juga mengingatkan kepada para kaum Muslim untuk mampu bersikap qona'ah, merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah Ta'ala.
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan,
“Hakikat kekayaan sebenarnya bukanlah dengan banyaknya harta. Karena begitu banyak orang yang diluaskan rizki berupa harta oleh Allah, namun ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang diberi.
Ustadz Dr. Musyaffa' ad Dariny, M.A, menjelaskan orang seperti ini selalu berusaha keras untuk menambah dan terus menambah harta. Ia pun tidak peduli dari manakah harta tersebut ia peroleh.
Orang semacam inilah yang seakan-akan begitu fakir karena usaha kerasnya untuk terus menerus memuaskan dirinya dengan harta.
Perlu camkan baik-baik bawa hakikat kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati (hati yang selalu ghoni, selalu merasa cukup). Orang yang kaya hati inilah yang selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, selalu merasa qona’ah (puas) dengan yang diperoleh dan selalu ridho atas ketentuan Allah.
Orang semacam ini tidak begitu tamak untuk menambah harta dan ia tidak seperti orang yang tidak pernah letih untuk terus menambahnya. Kondisi orang semacam inilah yang disebut ghoni (yaitu kaya yang sebenarnya).”
Semoga bermanfaat
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta