MEDAN, iNewsMedan.id - Pengurus Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) optimistis penerimaan mahasiswa baru (PMB) ΤΑ 2024-2025 meningkat dari tahun lalu.
Hal itu didasari pada tren peminatan masyarakat pada program studi yang ditawarkan, baik Strata 1, Strata 2, maupun Strata 3 yang tersebar di sembilan fakultas di lingkungan UISU.
"Bukan itu saja, program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk S1 dan Magister yang dirilis semester ganjil ini, dan Program Studi S3 Manajemen, FEB yang proses pengusulan izinnya sudah sampai tahap akhir dengan Asesmen Lapangan yang telah dilaksanakan 8 Agustus 2024, insyaaAllah akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada UISU," ujar Ketua Umum Yayasan UISU Ir Indra Gunawan, MP, Senin (12/8/2024).
Indra mengatakan, meningkatnya kepercayaan masyarakat pada UISU dengan meningkatnya peminatan kepada 36 Prodi di lingkungan UISU, salah satunya adalah karena terjaganya kondusifitas kampus dan solidnya civitas akademika yang dengan sadar secara bersama-sama membangun dan membesarkan UISU menjadi PTS Unggul.
"Yayasan dan pimpinan akademik UISU mulai tingkat universitas, fakultas dan prodi, terus bersinergi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, pelayanan, pengadaan serta perbaikan saspras di lingkungan UISU," ungkap Indra didampingi Sekretaris Umum Yayasan UISU M Idris, SH, MH, Bendahara Umum Ir Armansyah, MT dan Ketua Bidang Akademik dan Dakwah Islamiah (ADI) Bagus Handoko, SE, MM.
Karenanya, Pengurus Yayasan UISU sebagai Badan Penyelenggara PTS terus mensupport Pimpinan Akademik UISU dalam mencapai Akreditasi Unggul pada tujuh Prodi, dan juga Akreditasi Institusi PT.
"Dengan doa dan kerja keras seluruh elemen yang ada di UISU, kita optimis akan memperoleh Akreditasi Unggul," tegas Indra.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor UISU Prof Dr Safrida, SE, MA. Ia yakin target peningkatan 10 persen mahasiswa baru tercapai.
Ia juga bersyukur kepercayaan pemerintah kepada UISU semakin meningkat. Tercermin dari meningkatnya kuota beasiswa KIP 50-100 persen dari Kemendikbudristek Dikti, yang terdistribusi ke seluruh program studi, kecuali Prodi Sarjana Kedokteran FK.
Selain itu, UISU juga mendapat kuota 60 mahasiswa SDM Sawit untuk Fakultas Pertanian dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian.
"InshaAllah dengan semakin bersinerginya pengurus yayasan dengan pimpinan akademik dan terjaganya kondusifitas kampus, apa yang menjadi program yayasan dan akademik UISU dapat berjalan baik," harapnya.
Evaluasi Jalur Mandiri
Terkait penerimaan mahasiswa baru, Yayasan UISU dan seluruh Badan Penyelengga PTS berharap kepada pemerintah untuk meninjau dan mengevaluasi "jalur mandiri PTN", yang membuat PTS bersaing tidak sehat dengan PTN yang notabene mendapatkan fasilitas dari negara.
Seharusnya, kata Indra, pemerintah memberikan porsi lebih kepada masyarakat yang menyelenggarakan PTS karena membantu pemerintah dalam mencerdaskan dan membentuk karakter bangsa, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 Pasal 4, yakni "menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Indra Gunawan yang juga Ketua APPERTI Sumatera Utara mengharapkan pemerintah segera mengevaluasi dengan mencabut kebijakan "jalur mandiri PTN" yang telah lama disuarakan APTISI, APPERTI dan ABPTSI, baik pusat maupun provinsi.
"Sudah seharusnya PTN hanya diberi porsi penerimaan kelas regular S1 dengan kuota yang dibatasi dan dibuka kuota yang besar untuk S2 dan S3. Dengan begitu akan terciptalah persaingan yang sehat antara PTS dengan PTN," terangnya.
Editor : Odi Siregar