Pengembangan budidaya pertanian presisi (smart farming) menjadi prioritas, dengan memanfaatkan alat elektrik dan sensor IoT untuk membantu petani memahami kondisi tanah dan cuaca. Selain itu, penggunaan sensor tanah portabel yang dapat memberikan informasi tentang kondisi tanah secara real-time, seperti pH, suhu, kelembapan, unsur hara, kadar air, nitrogen, kalium, dan fosfat. Dengan teknologi ini, petani dapat memberikan pupuk secara tepat sesuai dengan kebutuhan yang diukur oleh sensor yang akurat.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara, Saleh Siswanto, menegaskan komitmen PLN untuk menghadirkan inovasi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui pemanfaatan energi listrik.
“PLN siap mendukung pengembangan agribisnis jeruk di Sumatera Utara dengan menerapkan elektrifikasi pertanian yang modern dan efisien. Dengan sistem pengamanan yang berlapis dan penyediaan listrik yang berkualitas, kami bertekad untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta mendukung agenda nasional dalam mencapai ketahanan pangan. Kami berharap jeruk dari Sumatera Utara tidak hanya dapat memenuhi permintaan pasar domestik, tetapi juga dapat bersaing di pasar internasional,” tutup Saleh.
Editor : Ismail