get app
inews
Aa Text
Read Next : Ksatria JNE Bogor, Haggies Mugara, Sumbang Medali Emas dan Perak di PON XXI Aceh-Sumut

PBAI Tinjau Kolam Renang Selayang: Progres Baik, Tapi Standar Internasional Belum Ada

Kamis, 25 Juli 2024 | 11:42 WIB
header img
Pengurus Besar Akuatik (PBAI) Indonesia meninjau persiapan venue cabang olahraga Akuatik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 wilayah Sumut, di Kolam Renang Selayang, di Gang Sehat, Jalan dr Mansyur, Kota Medan, Rabu sore, 24 Juli 2024. (Ist)

MEDAN, iNewsMedan.id- Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PBAI) meninjau persiapan venue cabang olahraga akuatik untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Sumatera Utara. Peninjauan dilakukan di Kolam Renang Selayang, Jalan dr Mansyur, Kota Medan pada Rabu sore, 24 Juli 2024. 

Tim PBAI yang hadir terdiri dari Wakil Ketua Umum Sarman Simanjorang, Sekretaris Umum Ali Andi Patiwiri, dan Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Novianri Daftuni.

Dalam peninjauan tersebut, PBAI memeriksa kondisi pengerjaan kolam utama, sarana dan prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya. Sarman Simanjorang menyatakan bahwa progres pembangunan sudah mencapai 80 persen dan diharapkan selesai pada 20 Agustus 2024. 

“Kami berkunjung di Kolam Renang Selayang untuk melihat sejauh mana progres venue yang akan menjadi cabang akuatik,” ungkap Sarman kepada wartawan.

Sarman menjelaskan bahwa venue Selayang akan digunakan untuk lima cabang olahraga akuatik pada PON 2024, yaitu renang, loncat indah, renang indah, dan polo air. Sementara itu, cabang olahraga Open Water Swimming akan digelar di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Namun, Sarman juga mengungkapkan bahwa Kolam Renang Selayang hanya memenuhi standar nasional dan belum mengantongi sertifikasi standar internasional. 

“Proses sertifikasi tidak berjalan, makanya kolam renang ini hanya standar nasional saja. Dari sisi PON, kelayakannya sudah sangat layak,” kata Sarman.

Hal ini menjadi catatan penting karena jika ada atlet yang memecahkan rekor atau limit dunia, pencapaiannya tidak akan diakui secara internasional. Sertifikasi standar internasional memerlukan pengecekan dari World Aquatics, namun dengan waktu yang tersisa, hal tersebut tidak mungkin dilakukan. 

"Sertifikasi internasional sudah tidak sempat lagi. Untuk sertifikasi ini, langsung mendatangkan dari Aquatics internasional, mereka melihat alat dan mengukur semuanya," jelas Sarman.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut