MEDAN, iNewsMedan.id – Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan mengungkapkan masih ada sarana dan prasarana berusia tua yang dijadikan bahan praktek pelatihan bagi guru-guru SMK.
Hal itu dilihatnya ketika mengunjungi Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV BBL) Medan, Jalan Setiabudi, Senin (22/7).
Dalam kunjungan yang dilakukan Sofyan Tan di beberapa ruangan laboratorium praktek BBPPMPV BBL Medan, ternyata masih ada mesin-mesin tua tahun 1980-an yang digunakan sebagai bahan pelatihan guru kejuruan. Meskipun ada juga sarana prasarana praktek yang masih dianggap layak.
Namun secara umum kondisi tersebut menurutnya cukup miris. Karena seharusnya seluruh sarana dan prasarana praktek yang dijadikan bahan untuk pelatihan guru SMK sudah mengikuti perkembangan teknologi.
Agar guru-guru SMK dapat mentransfer ilmunya ke siswa di sekolah-sekolah kejuruan sesuai dengan kondisi kekinian.
Selain permasalahan mesin yang sudah tua, ketika Sofyan Tan berkunjung ke Lab Ketenagalistrikan, terdapat alat praktek yang sudah modern kerjasama dengan PT Schneider Indonesia.
Namun permasalahannya, ketika para guru kejuruan dilatih menggunakan sarana yang ada di BBPPMPV BBL Medan tersebut, mereka tidak bisa mentransfer pengetahuannya ke sekolah tempatnya mengajar. Sebab di SMK belum ada tersedia sarana dan prasarananya.
“Jadi masalahnya ada dua. Satu sisi masih memakai mesin tua, dan di sisi lain ada yang sudah modern tapi tidak bisa diturunkan ilmunya ke sekolah. Karena SMK-nya tidak punya alatnya,” ungkap Politisi PDI Perjuangan itu.
Editor : Ismail