get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapal KM Subur GT 43 Tenggelam di Perairan Pulau Situngkus Tapanuli Tengah, Seluruh ABK Selamat

Masyarakat Tapteng - Sibolga Sayangkan Migrasi Koleksi Arkeologi Baros ke Gedung BRIN di Cibinong

Minggu, 09 Juni 2024 | 16:31 WIB
header img
DPP Keluarga Besar Masyarakat Tapanuli Tengah - Sibolga menyayangkan keputusan BRIN melakukan migrasi koleksi arkeologi dari Laboratorium Arkeologi Baros di Jalan KH Zainul Arifin, Pasar Batu Gerigis, Barus, Tapanuli Tengah (Sumatera Utara) ke Gedung Koleksi BRIN, Cibinong, Bogor.  Foto: dok

Dia menerangkan, benda situs Barus terdiri atas situs Lobu Tua abad ke-8-13, situs Bukit Hasang abad ke-11-19, situs Kadei Gadang abad ke-11-19, situs Barus Mudik abad ke-17-19. 

Pernyataan senada diucapkan tokoh asal Sorkam (Tapanuli Tengah), Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Dr Muhammad Yunan Yusuf Tandjung MA. Ia menyatakan, jajaran pimpinan dan sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Baru (STAIB) mendukung langkah bijaksana berbagai pihak di Barus untuk menjaga barang arkeologi yang digali di situs Barus sejak tahun 1980 hingga tahun 2005.

Langkah bijaksana tersebut senafas dengan semangat peresmian 'Barus Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara' beserta tugu 'Titik Nol Peradaban Islam' oleh Presiden Joko Widodo tanggal 24 Maret 2022. Menurutnya, Barus yang juga dikenal dengan nama Fansur adalah pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah Nusantara di abad ke-7.

"Islam dengan peradabannya yang inklusif, toleran, dan moderat menebar rahmat di wilayah Nusantara yang mengakomodasi tumbuh dan berkembangnya lima agama dunia lainnya, yakni Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu di atas bingkai ke-bhinnekatunggalika-an," ujarnya.

Tiang pancang tugu yang ditancapkan Presiden Joko Widodo diperkokoh Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin tanggal 15 Februari 2023 dalam acara 'Barus Bersalawat untuk Indonesia'.

Pemakaman di Barus. Foto: Dok

"Bapak Wakil Presiden memahatkan pernyataan yang sangat menggugah dan bernilai strategis bagi generasi mendatang bahwa di tempat tugu Titik Nol di Barus harus ada monumen. Bukan monumen mati yang tidak hidup, melainkan monumen yang memberi inspirasi. Buatlah tempat pendidikan, tempat pelatihan, kegiatan pengajian. Kalau perlu ada perguruan tinggi, ada studi tentang Islam. Agar Barus dikenal kembali bahwa di sinilah dimulai titik nol peradaban Islam di Nusantara," katanya.

Dalam upaya memberi makna momen bersejarah tersebut, tokoh nasional asal Sorkam (Tapanuli Tengah), Dr Ir H Akbar Tandjung, bersama sejumlah tokoh dan akademisi asal Tapanuli Tengah - Sibolga mendirikan perguruan tinggi yang dinamai Sekolah Tinggi Agama Islam Barus yang disingkat STAIB.

"STAIB dirancang sebagai pusat studi Peradaban Islam    serta Studi Agama-agama guna membangkitkan kembali potensi Barus sebagai pintu gerbang peradaban Islam di wilayah Nusantara yang berabad-abad terpendam dalam rahim sejarah," kata Yunan.

Putera asli Sibolga yang beribu asal Barus, Ikhwan Mansyur Situmeang SAP MAP MTrAP, selaku Analis Kebijakan di unit kerja Sekretariat Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Senayan, Jakarta, mewakili masyarakat Tapanuli Tengah - Sibolga di rantau, mengajukan permohonan audiensi kepada Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Dr Yan Rianto MEng, untuk membahas upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kekayaan budaya di Barus. 

"Saya mengetahui, migrasi koleksi arkeologi di Laboratorium Arkeologi Baros dari situs Barus ke KST Soekarno dalam rangka pengintegrasian seluruh temuan arkeologis di satu lokasi memudahkan para peneliti mengakses dan menganalisisnya," ucapnya.

Ia melanjutkan, audiensi sangat penting guna menyamakan persepsi mengingat masyarakat Tapanuli Tengah - Sibolga di ranah dan di rantau sedang mendorong penetapan Barus sebagai kawasan strategis pariwisata religi nasional. Penetapan kawasan strategis tersebut dalam rangka pengembangan wilayah Tapanuli Tengah - Sibolga bersama Tapanuli bagian selatan, dan Kepulauan Nias sebagai penopang Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba di bingkai 'segitiga emas' destinasi pariwisata 'beyond Bali'.

"Melalui sinkronisasi kebijakan dan sinergi program kementerian/lembaga/pemerintah daerah di bidang konektivitas antarwilayah Sumatera Utara bagian barat," tandas Ikhwan.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut