Darmawan menyebut peningkatan jumlah pelanggan di tahun 2023 didukung oleh kecepatan penyelesaian daftar tunggu pelanggan, dengan pengendalian material distribusi utama (MDU) dan kecepatan eksekusi penyambungan menjadi kunci utama. Dengan upaya ini, penyambungan pelanggan di tahun 2023 mencapai 3,5 juta sambungan pelanggan.
“Tren daftar tunggu tahun 2023 terus menurun. PLN berkomitmen meningkatkan kepuasan pelanggan, salah satunya dengan mempercepat penyambungan melalui pengelolaan MDU, digitalisasi monitoring penyambungan melalui Virtual Command Center, dan optimalisasi eksekusi penyambungan,” ujarnya.
Selain itu, pertumbuhan pelanggan tarif rumah tangga juga didukung program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diinisiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada keluarga prasejahtera. Sepanjang tahun 2023, PLN telah menyambungkan program BPBL secara gratis bagi 131.600 keluarga prasejahtera.
PLN juga menginisiasi program Light Up the Dream, yakni sambung baru secara gratis kepada keluarga prasejahtera. Program ini berasal dari donasi pegawai PLN dan telah berhasil menyambungkan 20.942 keluarga.
Berbagai strategi peningkatan jumlah pelanggan ini juga berkontribusi pada peningkatan rasio elektrifikasi (RE) nasional menjadi 99,79% pada 2023, setelah sebelumnya RE nasional menyentuh angka 99,63% di tahun 2022.
“Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, PLN akan terus memberikan listrik andal untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” pungkas Darmawan.
Editor : Ismail