JAKARTA, iNewsMedan.id - Konten dark jokes membuat Galih Loss atau Galih Noval Aji Prakoso terancam 6 tahun penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama lewat akun TikTok @galihloss3.
Galih diamankan secara paksa oleh Subdit Siber Direktirat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya di daerah Setu Kabupaten Bekasi, pada 22 April lalu.Videonya yang terlanjut viral, dianggap meresahkan masyarakat khususnya umat muslim di Indonesia.
"Setelah pelaksanaan Patroli Siber, ditemukan akun video ini dari jajaran Subdit Siber, kemudian melakukan upaya penangkapan paksa," kata Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar, di kantornya hari ini.
Hendri Umar kemudian menegaskan kalau Galih sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia juga disangkakan dengan Pasal 28 ayat 2 Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta Pasal 156 KUHP.
"Galih Loss dijerat dengan Pasal UU ITE serta Pasal 156 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara," lanjut Hendri Umar.
Hingga saat ini, Galih masih dalam proses penyidikan dan para penyidik sedang berupaya melengkapi berkas perkara sebelum kasus ini disidangkan.
Galih Loss membuat konten tanya jawab dengan sorang anak laki-laki. Video berdurasi 59 detik itu diduga melecehkan kalimat taawudz sebagai bahan candaan dalam kontennya.
"Hewan apa yang bisa mengaji?" tanya Galih kepada anak kecil itu.
Anak tersebut pun tak bisa menjawab. Kemudian Galih langsung memberikan jawaban dari teka-teki yang ia berikan.
"Lu udah nyerah belum? Lu mau tau nggak hewan apa? auuudzubillah himinassaitonnirojim," ujar Galih.
Atas kasus tersebut, Galih mengaku kapok membuat konten sensitif di media sosialnya. Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat muslim di Indonesia yang tersinggung dengan kontennya.
"Assalamualaikum, saya Galih Noval Aji Prakoso, ingin meminta maaf kepada seluruh umat muslim atas perbuatan yang saya buat dan kegaduhan di sosial media. Saya minta maaf sebesar-besarnya," ujar Galih di hadapan awak media.
Lebih lanjut, Galih menjelaskan alasan utama nekat membuat konten tersebut. Tak lain, dia hanya ingin menghibur warganet terutama pengikutnya lewat lelucon yang kerap diistilahkan Dark Jokes.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta