MEDAN, iNewsMedan.id - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan bahwa Pemko Medan berencana akan memperkecil jumlah sekolah-sekolah di Kota Medan pada tahun 2024.
Bobby Nasution menambahkan, pemerintah akan membangun sekolah unggulan bertaraf nasional maupun internasional mulai dari tingkat SD hingga SMP.
Hal itu diungkapkan oleh Bobby Nasution pada kegiatan Resolusi Cipayung Plus Kota Medan di Tahun 2024 di Aula Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU), Kamis (11/1/2024).
"Ini masih akan kita kaji terus baik dari sisi fasilitas bangunan dan tenaga pendidiknya. Mudah-mudahan di tahun 2024 ini, bisa kita kerjakan. Mohon dukungan dan masukan dari teman-teman mahasiswa juga agar program ini bisa sama-sama kita wujudkan," ujar Bobby Nasution didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar dan Kaban Kesbangpol Andi Mario.
Diungkapkan menantu Presiden Joko Widodo ini, program tersebut dipandang perlu untuk dilakukan. Sebab, selama ini sekolah negeri (SD & SMP) di Kota Medan tidak jarang dinilai atau dipandang kurang bagus dibandingkan sekolah swasta. Ditambah lagi, imbuhnya, SD dan SMP negeri menjadi pilihan terakhir bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
"Ini yang membuat kita merasa miris. Sebab, kita (pemerintah) bagaimana agar menyiapkan layanan pendidikan di sebuah daerah namun standarnya kalah dengan yang non pemerintah. Oleh karenanya, kami bertekad untuk membuat layanan standar di bidang pendidikan kita minimal satu ada yang unggulan dan minimal satu ada yang bertaraf baik nasional maupun internasional, " ungkapnya.
Program tersebut dihadirkan, ungkap Bobby Nasution, agar nantinya para siswa bisa merasa bangga karena dapat bersekolah di sana. Kemudian, dengan tujuan dan harapan dapat melahirkan generasi-generasi emas di masa akan datang yang lahir dari sekolah-sekolah unggulan yang dimiliki Kota Medan.
"Memang, ini tidak masuk dalam lima program prioritas, namun ini juga menjadi program yang penting di dunia pendidikan untuk sama-sama kita lakukan, " pungkasnya di hadapan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam delapan organisasi kemahasiswaan tersebut.
Editor : Odi Siregar