JAKARTA, iNewsMedan.id - Masyarakat Tionghoa dikenal memiliki budaya dan tradisi yang unik dan menjadi perhatian banyak orang. Baik perayaan hari besar hingga keagamaan.
Hal unik lainnya adalah dalam aktivitas mencari jodoh. Dalam budaya Tionghoa, ada beberapa cara untuk mencari jodoh. Salah satunya melalui acara kencan buta yang diadakan orang tua atau kerabat dekat. Namun, sebagai anak muda, Anda mungkin ingin mencari cara yang lebih modern dan berbeda.
Salah satu cara yang cukup populer saat ini adalah dengan menggunakan aplikasi kencan online. Aplikasi tersebut memungkinkan Anda untuk menampilkan profil diri serta mencari calon pasangan yang memiliki minat yang sama dengan Anda. Selain itu, mengikuti kegiatan sosial seperti acara komunitas atau kelompok tertentu juga bisa menjadi cara yang baik untuk bertemu orang baru dan memperluas lingkaran pertemanan.
Hendy Suprapto pendiri Komunitas Sahabat Chinese Indonesia (SCI) mengatakan, urusan jodoh memang susah-susah gampang, baik jodoh dalam bisnis, maupun jodoh dalam pasangan. Ada yang mudah mendapatkan pasangan, ada yang sulit. Namun di era digital saat ini, apalagi pasca pandemi yang sebelumnya masyarakat dilarang bersosialisasi secara langsung, kegiatan bersosialisasi apalagi untuk urusan mencari pasangan semakin sulit.
"Banyak orang yang semakin nyaman dalam kesendirian dan bergaul secara online lewat berbagai platform namun hasilnya berbeda dengan interaksi secara langsung, dan banyak semakin canggung dalam bergaul secara langsung, apalagi membuka diri dalam mencari pasangan hidup," kata Hendy melalui keterangannya belum lama ini.
Untuk itu lanjut Hendy, komunitas berbasis keturunan Chinese di Jakarta mengadakan kegiatan untuk menguatkan lagi kehidupan sosial para muda mudi sesama keturunan Chinese untuk membuka jaringan pertemanan, pekerjaan dan usaha, serta bonusnya ada peluang mendapatkan jodoh sesama keturunan Chinese.
Dia menambahkan, Komunitas Sahabat Chinese Indonesia, didirikan pada 9 Mei 2021. Dia menjelaskan berdirinya komunitas ini akibat wabah covid. "Saya merasa akibat dari pandemi covid, banyak dari kita jadi antisosial, dan ini menyebabkan kegalauan dan feel lonely. Oleh karena itu, saya mendirikan SCI, supaya teman-teman tidak (merasa) sendirian. Di sini kita bisa ngobrol bareng, bahkan bisa cepat mendapatkan pasangan. Ketika lock down dibuka, akhirnya kita bisa kumpul-kumpul bareng secara langsung, “ ujar Hendy.
Salah satu kegiatan diadakan SCI adalah Single Chinese Gathering 2023, yang digelar pada 17 Desember 2023 di Wajik resto & cafe, Hotel Luminor Mangga Besar Jakarta. Dengan membayar tiket sebesar Rp350.000 per orang, sebanyak 120 peserta hadir dari kalangan profesional dan pengusaha mengikuti berbagai kegiatan. Adapun kegiatan tersebut, seperti makan siang bersama, melakukan berbagai permainan dan tukar kado, sambil menjalin networking untuk pertemanan dan pekerjaan, serta diharapkan antar peserta dapat berjodoh.
Hendy menambahkan, SCI saat ini adalah komunitas kalangan keturunan Chinese di Indonesia. Kini semakin besar karena kepedulian para member yang menjadi panitia kegiatan. Beberapa aktivitasnya beragam, mulai dari main bareng, belajar investasi, travelling, kuliner, sampai match making.
Dalam kegiatan Single Chinese Gathering 2023, juga dilakukan kegiatan seru seperti tukar kado hingga mendapatkan materi pencerahan seputar hubungan cinta dari pakar relationship, Kei Savourie sebagai pembicara tamu. "Kami berharap, SCI menjadi rumah ke-2 bagi para muda mudi Chinese di Indonesia, bisa menjalin networking bisnis, main bareng dan juga mendapatkan pasangan," ujar Hendy yang juga pengusaha keripik diet.
Editor : Odi Siregar