get app
inews
Aa Read Next : Hari Jadi Kota Medan ke 434, Disnaker Medan Beri Kado Istimewa kepada 14 Ribu Pekerja Informal

Pedagang di Medan Keluhkan Distribusi Migor Bersubsidi Tak Merata

Senin, 31 Januari 2022 | 13:39 WIB
header img
Mulai hari ini, minyak goreng dijual di pasar modern seharga Rp14.000 per liter.(Foto:Dok MPI)

Anto menyampaikan harga bahan pokok masih stabil. Mengingat para Distributor akan libur Imlek lebih kurang sepekan. 

"Harga stabil. Ini kan lagi gak ada buka harga. Harga masih tetap di harga bulan 1. Karena kan toke toke pada libur. Pengaruh libur distributor itu memang ada. Memang gitu siklusnya" katanya. 

Anto juga meminta kepada pemerintah agar subsidi minyak goreng diberikan langsung ke Pedagang tradisional yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di Pasar tradisional. 

"Subsidi kan kebanyakan diturunkan Kayak yang semalam itu sama toke kita Distributor besar. Yang dikeluarkan dia cuma beberapa bungkus aja. Satu orang dapat dua liter. Anjurannya kan memang gitu. Kan cuma berapa orang yang tau kesitu. Sementara yang diserbu masyarakat kita. Yang pengecer langsung. Padahal cuma 10 kotak yang dapat dari subsidi," harapnya. 

Lebih lanjut, Anto menilai minyak goreng subsidi yang langsung diberi ke pihak distributor dikhawatirkan tidak tepat sasaran sebagaimana mestinya. 

"Umpama 100 karton yang dikeluarkan cuma 10 karton. Sisanya udah gak ada lagi subsidi. Habis. Semalam saya minta hari Jumat lalu ke toke besar. Subsidi udah gak ada. Habis. Ini yang harga normal kata toke. Terpaksa kita jual ke pelanggan harga normal. Bukan harga subsidi," katanya. 

Bahkan Anto meminta pemerintah untuk menjual minyak goreng subsidi langsung turun tangan agar pembagian yang merata ke masyarakat. 

"Nah ini dikasih ke distributor. Jadi kan payah. Apa bedanya di bulan puasa tahun semalam, gula turun 5 ton satu hari. Kasihkan sama toke distributor besar. Yang dikeluarkan dia jual sama masyarakat cuma 5 goni satu hari. Jadi Sisanya kemana? Dijual dia per goni harga normal. Gak betul kan. Jadi Istilahnya kalau kita bilang salah sasaran gak cocok.  Jadi apalah namanya itu, "tutupnya. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut