get app
inews
Aa Read Next : Dunia Butuh Koalisi Global Aktif untuk Kemerdekaan Palestina

Erdogan: Netanyahu Sudah Mencatat Namanya dalam Sejarah sebagai Pembantai Gaza

Kamis, 30 November 2023 | 07:00 WIB
header img
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Reuters)

ANKARA, iNewsMedan.id - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sudah mencatatkan namanya sebagai pembantai Gaza. Ia juga menuding Netanyahu sebagai pencetus anti-semitisme di seluruh dunia.

Melansir dari El Arabiya, Kamis (30/11/2023), Erdogan telah berulang kali menyerang Israel atas skala kematian dan kehancuran yang disebabkan agresi militer ke Gaza.

Ia menyebut Israel sebagai negara teroris dan menyebut Hamas sebagai kelompok pembebasan.

Erdogan mengulang serangannya tersebut dalam penampilannya di hadapan anggota partai pemerintah yang berbasis Islam di parlemen.

"Netanyahu sudah mencatat namanya dalam sejarah sebagai pembantai Gaza," kata Erdogan dalam pernyataan yang disiarkan secara nasional.

"Netanyahu mengancam keamanan seluruh umat Yahudi di dunia dengan mendukung anti-Semitisme melalui pembunuhan yang dilakukannya di Gaza," tuturnya.

Retorika tajam Erdogan ini mengancam hubungan yang sedang berkembang antara Turki dan Israel. Kedua belah pihak tahun lalu kembali menunjuk duta besar setelah sepuluh tahun hubungan yang terputus.

Mereka juga sedang mendiskusikan pengembangan hubungan perdagangan yang lebih dekat dan proyek energi baru yang dapat membantu membangun kepercayaan jangka panjang.

Perang di Gaza membuat Israel menarik semua staf diplomatiknya dari Turki dan negara-negara regional lainnya sebagai tindakan keamanan. Turki juga menarik utusannya di Tel Aviv sebagai protes terhadap pendekatan Israel.

Para perantara pada hari Rabu mencoba memperpanjang gencatan senjata Israel-Hamas yang telah memungkinkan pembebasan 60 sandera Israel dan 180 tahanan Palestina sejak pekan lalu.

Erdogan mengatakan pemerintahan Netanyahu mempersulit upaya tersebut dengan terus mendiskusikan rencana untuk menghapus Hamas.

"Pernyataan yang dibuat oleh pemerintahan Netanyahu mengurangi harapan kita agar jeda kemanusiaan berubah menjadi gencatan senjata yang berkelanjutan," ujar Erdogan.

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut