MEDAN, iNewsMedan.id- Ketua Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap permintaan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, yang mengusulkan agar Israel memberikan jeda kemanusiaan beberapa kali selama konflik dengan Gaza. Menurut Meutya, usulan itu tidak akan menghentikan peningkatan jumlah korban.
"Dengan lebih dari 9.000 jiwa warga Palestina yang menjadi korban di Gaza, satu-satunya cara untuk menghentikan peningkatan jumlah korban adalah dengan mengakhiri perang Israel melawan Gaza. Menurut saya, jeda kemanusiaan tidak akan menghentikan peningkatan jumlah korban, bahkan bisa saja menambahnya,"ucap politisi Partai Golkar itu, dalam pernyataan tertulisnya di Medan, Minggu (5/11).
Lanjut Meutya, usulan mengakhiri perang ini juga sesuai dengan permintaan 120 negara anggota PBB.
"Sebanyak 120 negara, termasuk Indonesia, dalam Majelis Umum PBB, telah bersuara untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza dan segera menyediakan bantuan kemanusiaan," ujar Meutya Hafid.
Meutya yang juga pernah berkecimpung di dunia jurnalis ini memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam membantu rakyat Palestina melalui berbagai jalur diplomasi, termasuk Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Sidang Darurat OKI, dan pertemuan bilateral.
Upaya ini mencakup pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan bagi warga Gaza, yang telah dimulai hari ini di Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta.
"Saya juga mendukung berbagai inisiatif masyarakat yang dapat memberikan dampak positif bagi rakyat Palestina. Selain dukungan melalui aksi unjuk rasa, mari bersama-sama memberikan sumbangan melalui lembaga zakat yang akan dikirimkan langsung ke warga Palestina di Gaza," tambahnya.
Meutya Hafid dikenal sebagai satu-satunya anggota DPR RI perempuan yang pernah berkunjung langsung ke Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Selama kunjungannya, ia bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, untuk memperkuat posisi Indonesia yang selalu mendukung Palestina.
Editor : Ismail