MEDAN, iNewsMedan.id - Lions Club Medan Seruni menggandeng sejumlah seniman Batak menggelar Charity Night Batak For World di Mutia Garden Medan, Jumat (3/11/2023).
Dalam acara amal ini, mereka berencana membangun pompa air bersih di Desa Sigaol Simbolon, Kecamatan Palipi, Samosir.
"Kami ingin membangun satu pompa air bersih yang bertenaga solar panel. Tujuannya adalah untuk membebaskan masyarakat dari biaya ekstra untuk memperoleh air bersih," ungkap Presiden Lions Club Medan Seruni, Angelina Anastasia Hutagaol.
Lanjut Angelina, dengan menggunakan solar panel, pompa air ini akan menghasilkan air bersih tanpa biaya listrik, sehingga masyarakat di daerah tersebut tidak perlu membayar lagi untuk mendapatkan air bersih.
Angelina juga menjelaskan bahwa proyek ini merupakan pilot project yang akan menyediakan air bersih untuk 35 kepala keluarga, dengan fasilitas yang dapat mencukupi kebutuhan hingga 100 rumah tangga.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, air bersih ini juga akan digunakan untuk pertanian di daerah tersebut.
"Dengan demikian, diharapkan angka stunting di pulau Samosir, yang saat ini mencapai lebih dari 10%, dapat dikurangi," ungkapnya.
Terkait dengan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pompa air dengan fasilitas solar panel ini, Angelina menyampaikan bahwa itu tergantung dari besarnya pompa yang akan digunakan. Namun, meski anggaran yang dibutuhkan tidak disebutkan secara rinci, ia menegaskan bahwa pembangunan yang akan dilakukan kali ini masih bersifat sementara.
Merujuk pada anggaran tersebut, Angelina berharap agar banyak pihak lainnya dapat terinspirasi untuk membuat pompa air serupa di daerah-daerah yang membutuhkan.
Henny Pandiangan, promotor acara Night Charity, merasa sangat bersyukur karena mendapat dukungan besar dari berbagai pihak, terutama dari Lions Club yang diwakili oleh Lions Club Seruni. Kegiatan Night Charity ini merupakan upaya kolaborasi untuk tujuan yang baik demi kemajuan Tanah Batak.
"Ada banyak orang Batak yang berhasil dan sudah mendunia, bang Torang dengan kainnya, Bang Rio sejak lulus SMA sudah keliling dunia, makanya di sini kita berkolaborasi. Apa yang kita lakukan di sini adalah tujuan yang baik juga untuk kemajuan Tanah Batak," jelas Henny.
Pada kesempatan yang sama, Rio Silaen, penyanyi batak yang juga hadir dalam acara ini, berbagi pengalamannya dalam mempromosikan budaya Batak melalui musik. Ia menyebutkan bahwa meskipun masyarakat banyak yang mengenal budaya Batak, namun masih ada yang tidak menyadari bahwa lagu-lagu Batak juga merupakan bagian dari budaya tersebut.
"Jadi orang kenal lagu Batak tapi ga tahu asalnya dari Batak. Jadi saya datang ke sini berkolaborasi dengan berbagai artis untuk memperkenalkan lagu batak," terang Rio.
Menanggapi hal ini, Rio berinisiatif untuk memperkenalkan musik Batak ke beberapa negara di dunia, termasuk Singapura, Toronto, Vancouver, Los Angeles, dan New York.
Dalam perjalanannya, Rio merasa terharu dengan antusiasme masyarakat yang begitu besar terhadap karyanya. Bahkan, di tempat-tempat yang ia kunjungi, ada orang-orang yang tidak mengerti bahasa Indonesia namun sangat fasih berbahasa Batak.
Charity Night Batak For World juga melibatkan desainer Ulos Batak terkenal Torang Sitorus. Dalam kegiatan amal itu, Torang menampilkan hasil karyanya.
Torang Sitorus juga turut berbicara tentang masalah ketersediaan air bersih di sekitar Danau Toba. Ia dan berbagai pihak merasa tergerak untuk membantu pengadaan air bersih di Desa Sigaol Simbolon.
"Walaupun dekat dengan Danau Toba, ternyata masalah ketersediaan air masih ada. Selain membangun pompa air, tahun 2024 kita juga akan membangun rumah tenun di sana," tambahnya.
Editor : Ismail