get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengajian Sambut Ramadan PRM Titi Papan: Jadikan Lingkungan Pusat Peradaban

Tak Percaya Kampanye Negatif BPA, Dua Profesor Ini Akui Aman Konsumsi AMDK Berbahan Polikarbonat

Kamis, 02 November 2023 | 10:25 WIB
header img
Tak Percaya Kampanye Negatif BPA, Dua Profesor Ini Akui Aman Konsumsi AMDK Berbahan Polikarbonat (ist)

Dia mengutarakan galon polikarbonat termasuk pembungkus atau wadah yang bagus. Dari sisi properties thermal, menurutnya, sifat dari bahan polikarbonat terhadap suhu atau temperatur, kemasan ini termasuk kuat. Begitu juga dari sisi properties terhadap mekanik seperti gesekan, benturan, goresan, polikarbonat itu termasuk bahan plastik yang bagus dan kuat. “Nah, sekarang orang ribut dengan BPA, yang seharusnya masyarakat itu jangan ditakut-takuti dan harus dikasih informasi yang benar. Karena itu kan sudah diatur oleh BPOM. Jadi, kita harus memberikan informasi yang benar agar masyarakat  bisa tenang, tentram dan enaklah,” tukasnya.

Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH. M.Li, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan pakar hukum persaingan usaha, yang juga menjadi narasumber di acara tersebut juga menyampaikan hal serupa. Disebutkan, dia dan semua saudara-saudaranya yang beberapa juga berprofesi sebagai dokter  sudah menggunakan AMDK galon polikarbonat ini sejak dulu dan terlihat aman dan sehat.  

“Di keluarga saya itu separuhnya dokter, tapi nggak mati tu gara-gara minum air galon polikarbonat.  Kami menganggap isu itu sebagai jokes saja. Tapi, kan tidak semua seperti keluarga kami dalam menyikapi isu ini. Yang di luar itu gimana? Dan kalau suatu kondisi munculnya monopoli dalam satu pasar karena ada statement atau ketentuan yang belum teruji, so unfair,” ucapnya. 

Dia mengatakan cara-cara persaingan bisnis seperti menyebarkan isu hoax galon Polikarbonat  itu merupakan persaingan dagang yang tidak sehat. Menurutnya, yang dikhawatirkan dari perang yang tidak fair itu adalah dampaknya kepada masyarakat.  “Masyarakat menjadi takut meminumnya. Beda dengan kita orang akademisi yang akan menanyakan apa evidence based-nya dari isu tersebut,” tukasnya. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut