Abdillah pun menyebut bahwa jabatan itu adalah amanah dan menyangkut kepercayaan masyarakat, jadi siapa pun nantinya yang dipilih masyarakat, maka itulah yang terbaik. Tentunya Allah SWT juga yang punya kuasa menentukan.
Walaupun pernah terjerat kasus hukum saat menjabat Wali Kota Medan di periode kedua, Abdillah yang lahir di Medan 19 Mei 1955 itu menyatakan, pengalaman baik dan buruk yang pernah dilaluinya menjadi motivasi dan introspeksi dirinya dalam membangun tanah kelahirannya Sumatera Utara.
‘’Pengalaman sebagai Wali Kota Medan, mengajarkan saya agar lebih baik lagi memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bagi daerah. Misalnya menyangkut perekonomian, soal SDM yakni pendidikannya, kesehatan maupun sarana dan pra sarana infrastrukturnya. Sumut harus maju dan rakyatnya sejahtera,’’ tandasnya.
Sebelum diangkat menjadi wali kota, Abdillah adalah seorang pengusaha dalam bidang konstruksi. Saat menjabat sebagai wali kota, Abdillah juga menjabat sebagai Ketua Umum klub sepak bola PSMS Medan.
Masa kepemimpinannya, Abdillah dinilai berhasil membangun Medan menjadi Kota Metropolitan. Kebijakan Abdillah pun akhirnya mendapat acungan jempol warga terutama para pelaku UMKM, karena menghidupkan geliat Kota Medan terutama di malam hari.
Editor : Ismail