“Dengan adanya swap poin di tanjung morawa, saya tidak perlu khawatir jika kehabisan baterai saat melakukan aktivitas sehari – hari. Proses penggantian baterai juga sangat mudah melalui aplikasi PLN Mobile,” Ungkap Siti.
Awaluddin menjelaskan beralih ke kendaraan listrik menjadi alternatif mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Sumatera Utara.
“Jika kita bandingkan emisi yang di hasilkan kendaraan listrik dengan kendaraan berbahan bakar minyak 1 liter kendaraan berbahan bakar minyak setara dengan 1,2 kWh listrik. 1 liter bahan bakar minyak menghasilkan emisi karbon sebesar 2,4 kg CO2e, sedangkan emisi karbon 1,2 kWh listrik setara dengan 1,3 kg CO2e. Dari perhitungan tersebut dapat diartikan menggunakan kendaraan listrik dapat mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon,” tegas Awaluddin.
Perlu diketahui, sektor transportasi menjadi salah satu penghasil emisi yang besar di Indonesia. Pada tahun 2020 emisinya 280 juta ton CO2e. Jika tidak ada perubahan, diperkirakan pada tahun 2060 emisinya mencapai lebih dari 1 miliar ton CO2e per tahun.
Editor : Ismail