get app
inews
Aa Read Next : 14 Etnis di Asahan Solid Dukung Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024

Jastin Sembuh Dari DBD, Halimah: Kalau Nggak Dibantu Pak Bobby Nasution, Entah Kekmana Anak Saya

Sabtu, 15 Juli 2023 | 07:00 WIB
header img
Jastin Sembuh Dari DBD, Halimah: Kalau Nggak Dibantu Pak Bobby Nasution, Entah Kekmana Anak Saya. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Halimah (43), warga Jalan Halat Gang Kuba, kini merasa lega setelah buah hatinya bernama Jastin Januar Putra Mario (6), dinyatakan dokter spesialis anak RS Madani sembuh dari demam berdarah dengue (DBD) dan bisa dibawa pulang ke rumah. Ia mengaku, kesembuhan sang buah hati tak terlepas dari bantuan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

"Sebelumnya RS Madani menolak, karena nama Jastin tidak ada dalam Kartu Keluarga. Setelah anak kawan saya DM ke Instagram Pak Bobby Nasution, akhirnya Jastin yang saat itu dalam keadaan kritis bisa dirawat di RS Madani," ungkap Halimah, Jumat (14/7/2023) sore. 

Halimah menilai Bobby Nasution merupakan sosok pemimpin baik dan peduli terhadap warga kurang mampu yang tengah ditimpah kesusahan. 

"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Bobby Nasution yang dengan cepat, tanpa bertele-tele, membantu saya. Kalau nggak ada bantuan Pak Bobby, entah kekmana anak saya jadinya," ungkapnya.

Ia juga berharap bisa bertemu langsung dan mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang diberikan orang nomor satu di Kota Medan tersebut.

Lebih lanjut, perempuan berusia 43 tahun itu menuturkan, sebelum bisa dirawat di RS Madani dia membawa Jastin ke puskesmas.

"Mulanya saya kira demam biasa, saya bawa ke puskesmas di Jalan Amaliun. Setelah diperiksa, anak saya diberi obat dan kami pulang. Saya beri anak saya obat dari puskesmas sampai habis, namun panas badannya tidak turun juga, malah makin naik. Ini terjadi selama dua hari setelah berobat ke puskesmas," ungkapnya.

Tanpa pikir panjang, Halimah membawa anaknya ke RS Madani. 

"Ternyata administrasinya kurang lengkap. Nama anak saya belum masuk KK. Menurut prosedur rumah sakit tidak bisa. Ditolak. Kalau pun mau diterima harus sebagai pasien umum, sementara uang pegangan saya sedikit," ungkapnya. 

Ditolak di RS Madani, Halimah membawa Jastin pulang dan mencari klinik yang terdekat. 

"Saya tengok panas anak saya sudah sangat tinggi. Saya bawa ke klinik di kawasan Jalan Utama," sebutnya. 

Di klinik ini, lanjutnya, Jastin didiagnosa DBD dan tifus. Namun, setelah dua hari anaknya dirawat di klinik, uang pun menipis dan habis. Alhasil, ia memutuskan membawa Jastin pulang.

"Semula pihak klinik tidak memberi izin, namun saya memaksa pulang karena sudah kehabisan uang. Kalau Jastin terus dirawat di klinik sampai KK baru selesai berapa banyak biaya yang harus dibayar? Jadi saya pikir setelah KK  selesai baru saya bawa ke RS Madani balik," ungkapnya.

Malam setelah pulang dari klinik, suhu tubuh Jastin meninggi. Lebih parah dari sebelumnya. 

"Jastin menggigil, badannya membiru. semua dingin. Saya panik. Malam itu saya minta tolong kawan saya. Kawan saya ini punya anak kuliah di Bekasi. Anaknya itulah yang DM ke IG Pak Bobby Nasution. Ternyata direspons sama Pak Bobby Nasution. Pagi tanggal 11 Juli, para kepala lingkungan di Kelurahan Komat IV datang ke rumah saya. Mereka mengantar saya dan anak saya ke RS Madani. Jastin pun dirawat di sana sampai sembuh," ungkapnya. 

Halimah mengaku perawatan di rumah sakit cukup baik. "Tadi siang Jastin sudah boleh pulang. Kata dokter DBD-nya sudah sembuh. Typus-nya masih ada dan bisa berobat jalan. Kalau Jastin terus menginap di rumah sakit, kan banyak juga pasien DBD yang baru dirawat di rumah sakit itu, takutnya terinfeksi lagi. Makanya disarankan untuk tifus-nya berobat jalan," ujarnya.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut