MEDAN, iNewsMedan.id - Fakta atau hoaks hipertensi atau darah tinggi benarkah dipicu makan daging kambing seperti saat Hari Raya Idul Adha saat ini?
Berdasarkan informasi dari National Library of Medicine, klaim bahwa makan daging kambing dapat menyebabkan hipertensi adalah tidak benar. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara konsumsi daging kambing dengan peningkatan tekanan darah.
Sebenarnya, hipertensi lebih sering terkait dengan faktor seperti konsumsi garam yang berlebihan dalam pengolahan hidangan kambing atau gaya hidup yang tidak sehat secara umum.
Penting untuk memperhatikan asupan garam secara keseluruhan dan mengadopsi pola makan seimbang serta gaya hidup yang sehat guna menjaga kesehatan jantung dan mengendalikan tekanan darah.
Disarankan selalu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mengenai kebutuhan gizi dan menerapkan kebiasaan makan yang sehat.
Laporan dari Health Desk menyebutkan klaim bahwa daging kambing dapat menyebabkan hipertensi karena adanya senyawa Trimethylamine-N Oxide (TMAO) di dalamnya. Namun, perlu dicatat bahwa klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut, terutama melalui uji klinis yang lebih luas dan mendalam.
Saat ini, penelitian mengenai hubungan antara konsumsi daging kambing dan hipertensi masih dalam tahap awal. Penting untuk terus mengikuti perkembangan penelitian dan mendapatkan informasi dari sumber-sumber terpercaya sebelum membuat kesimpulan definitif mengenai efek daging kambing terhadap hipertensi.
Daging kambing sering dikaitkan dengan stigma hipertensi karena kandungan lemaknya. Meskipun daging kambing termasuk dalam kategori daging rendah lemak, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asupan energi yang melebihi kebutuhan tubuh.
Peningkatan konsumsi lemak jenuh dapat berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. Tingginya kadar LDL ini bisa berkontribusi terhadap penyumbatan pembuluh darah oleh lemak, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam konsumsi daging kambing dan makanan lainnya serta menjaga asupan lemak secara umum.
Dalam konteks penyakit kardiovaskular dan hipertensi, disarankan untuk memilih pilihan makanan yang rendah lemak jenuh dan kaya akan lemak tak jenuh, seperti lemak sehat yang terdapat dalam ikan, kacang-kacangan, dan minyak nabati.
Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan nasihat yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta