Mengenai investasi, Bambang melanjutkan, ada satu prinsip yang harus diketahui mahasiswa bahwa semakin tinggi return atau imbal hasil maka semakin tinggi pula risikonya.
Untuk itu mahasiswa diminta betul-betul mengikuti materi EduFin yang disampaikan narasumber agar paham dan tak menjadi kaum marjinal di industri keuangan.
“Kalian masih muda, milenial, mengetahui teknologi tapi juga harus mengetahui aspek industri keuangan sehingga bisa memanfaatkannya secara optimal. Optimal ya jangan maksimal, karena kalau maksimal kita akan gampang sekali terjebak dwngan iming-iming yang tidak masuk akal,” ungkap Bambang.
Menurutnya, hingga saat ini di Indonesia masih saja ada berita-berita orang yang percaya hal ajaib seperti penggandaan uang dan investasi ilegal dengan memberi imbal hasil yang tidak normal.
“Jika imbal hasilnya dijanjikan sebulan 10 persen maka bisa saya pastikan itu bohong. Tapi sayangnya masih saja ada masyarakat yang percaya. Untuk itu saya harapkan kaum intelektual bisa menjadi partner bagi OJK untuk bersama-sama meningkatkan literasi masyarakat Sumatera Utara. Tidak ada benteng yang lebih bagus untuk menanggulangi investasi ilegal maupun Pinjol ilegal selain dengan mwningkatkan literasi," pungkas Bambang.
Sebelumnya, Wakil Rektor I Unpri, Abdi Dharma, S.Kom,M.Kom menyebutkan, di zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa sangat mudah begitu juga dengan memperoleh permodalan.
"Jika dulu sangat sulit mendapat permodalan atau pinjaman, tapi kini sangat mudah, tinggal download aplikasi bisa langsung dapat,” sebut Abdi.
Begitupun, dengan semakin banyaknya transaksi keuangan secara onine maupun tawaran-tawaran investasi di dunia digital yang menhggunakan teknologi canggih maka ancaman investasi ilegal ataupun penipuan berkedok investasi juga semakin marak dan banyak ditemukan.
“Dibalik kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan berbagai platform investasi online maka tak sedikit pula orang memanfaatkan produk ini dengan tak bijak sehingga terjerat semakin dalam,” kata Abdi.
Dia berharap melalui EduFin yang menghadirkan narasumber yang profesional di bidangnya maka para mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk menggali lebih jauh, memahami lagi semua kemungkinan, tantangan dan peluang dalam hal investasi.
“Mahasiswa haruslah bijak melihat peluang tersebut, perbanyak literasi tentang produk perbankan, fintech dan semua hal yang berhubungan dengan proses-proses keuangan,” harapnya.
Editor : Jafar Sembiring