get app
inews
Aa Text
Read Next : Meresahkan, Buaya Berbobot 200 Kg Ditangkap Warga di Sungai Kunkun Madina

Harimau Sumatera Mati Lemas Akibat Dehidrasi, Kena Perangkap Babi Milik Warga Madina

Senin, 22 Mei 2023 | 14:31 WIB
header img
Sebuah harimau Sumatera tewas akibat kelelahan dan dehidrasi setelah terjerat dalam perangkap babi di perkebunan di Desa Pastap Julu, Kecamatan Tambangan, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, karena terpapar sinar matahari yang menyengat. Foto: Ist

MADINA, iNewsMedan.id - Sebuah harimau Sumatera tewas akibat kelelahan dan dehidrasi setelah terjerat dalam perangkap babi di perkebunan di Desa Pastap Julu, Kecamatan Tambangan, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, karena terpapar sinar matahari yang menyengat.

Saat ini, harimau tersebut telah dievakuasi ke kantor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat untuk mendapatkan perawatan medis.

Sebuah video amatir yang diambil oleh warga menunjukkan harimau Sumatera yang lemah dan terjebak dalam perangkap babi di perkebunan warga Desa Pastap Julu.

Dugaan sementara adalah bahwa harimau Sumatera betina ini terjebak dalam perangkap tersebut selama lebih dari satu hari, sehingga kondisinya menjadi lemah dan mengalami dehidrasi akibat terpapar sinar matahari yang panas.

Akibat jeratan perangkap babi tersebut, kaki depan kanan harimau dengan berat sekitar 80 kilogram ini juga mengalami luka parah. Setelah penemuan harimau Sumatera ini dilaporkan oleh warga ke petugas desa, informasi tersebut kemudian diteruskan ke BKSDA Sumatera Utara.

"Petugas yang datang ke lokasi berusaha secepat mungkin untuk menyelamatkan harimau agar tidak mati dan memberikan perawatan medis," kata Camat Tambangan, Muslih.

Keberadaan harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumatrae di perkebunan warga sebenarnya telah dilaporkan oleh warga berkali-kali. Warga setempat sempat merasa takut untuk berkebun karena takut diserang oleh binatang buas tersebut.

Diduga harimau Sumatera itu keluar dari habitat aslinya dan memasuki perkebunan untuk mencari mangsa karena habitatnya semakin terganggu akibat deforestasi yang terjadi.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut