Dipecat, Perempuan Cantik Ini Malah Dapat Uang Rp123 Juta Setiap Bulan

MEDAN, iNewsMedan.id - Seorang wanita berusia 24 tahun bernama Shannon Smith kehilangan pekerjaannya sebagai pelayan dan personal trainer saat pandemi Covid-19 melanda.

Namun, hal itu justru menginspirasinya untuk membangun bisnis kebugaran secara online. Mengutip CNBC Make It, dia mulai menjual program kebugaran 90 hari yang mencakup latihan khusus, rencana menu makan, serta sesi latihan mingguan melalui Zoom.

Baca Juga

Bagaimana Cara Mengembalikan Akun TikTok Tiba-Tiba Hilang? Berikut Ulasannya

Dari bisnisnya ini, dia mampu menghasilkan antara 1.000 hingga 2.000 dolar AS. Namun, pekerjaan tersebut membuatnya bekerja selama 10 jam sehari dan menjadi sangat lelah. Setelah satu tahun menjalankan bisnis tersebut, dia memutuskan untuk mencari cara lain untuk menghasilkan uang.

Selama berbulan-bulan, dia tertarik dengan pemasaran afiliasi, di mana orang dibayar oleh pengecer online untuk membawa lalu lintas ke situs web atau melakukan penjualan melalui feed TikTok.

"Awalnya saya ragu, tapi tidak ada salahnya mencobanya. Saya mengikuti kursus online yang meyakinkan saya bahwa pemasaran afiliasi bisa menjadi model bisnis yang menguntungkan, jadi saya mencobanya," kata dia.

Pada bulan Juli 2021, dia mulai memanfaatkan akun TikTok dan Instagramnya untuk mempromosikan produk afiliasi. Dia mulai mengunggah beberapa kali sehari, memberikan tips tentang memulai bisnis sampingan, menghasilkan pendapatan pasif, dan meningkatkan kehadiran online.

Selain itu, dia juga mempromosikan alat-alat dan program-program bisnis serta meningkatkan kekayaan.

"Pada bulan Oktober, saya sudah memiliki 43.000 pengikut di TikTok, platform terbesar saya," ujar Smith. Sejak itu, dia rata-rata menghasilkan 8.600 dolar AS atau sekitar 123 juta rupiah per bulan dari pendapatan pasif alias komisi dari postingan afiliasinya, termasuk postingan yang berumur beberapa bulan dan postingan yang menjual langganan berulang.

"Sekarang saya hanya bekerja 2 jam sehari," kata dia. Dia mengaku bahwa sekarang dia memiliki kebebasan yang selalu diimpikannya. Pada usia 24 tahun, dia pindah ke apartemen yang lebih baik di New York City, sering bepergian, dan hidupnya tidak lagi hanya bergantung pada pekerjaan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta