JAKARTA, Waspada.co.id - Anda tentu pernah mempertanyakan hal yang sama tentang kenapa Lebaran identik dengan mudik? Sudah menjadi rahasia umum jika mudik menjadi salah satu tradisi Indonesia.
Tradisi ini terjadi setahun sekali dan biasanya dilakukan oleh mereka-mereka yang bekerja jauh di luar kota atau istilahnya perantau. Sebenarnya tradisi mudik tak hanya ada di Indonesia, di beberapa negara Eropa juga melakukan tradisi mudik. Bedanya mereka melakukan mudik saat hari Thanksgiving atau Natal.
Lantas, kenapa Lebaran identik dengan mudik di Indonesia? Sebelum membahas lebih jauh mengenai jawaban pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda mengetahui apa itu mudik.
Dilansir dari laman Universitas Gajah Mada, mudik berasal dari bahasa Melayu yakni udik yang memiliki arti hulu atau ujung. Dimaknai demikian karena di zaman dulu masyarakat Melayu banyak yanng tinggal di hulu sungai dan sering berpergian ke hilir sungai untuk melakukan aktifitas. Setelah itu mereka kembali lagi ke rumah pada sore harinya.
Sedangkan saat ini mudik dikenal sebagai momen di mana para perantau yang bekerja di luar kota dan jauh dari kampung halaman pulang untuk sementara waktu.
“Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung. Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya,”kata Antropolog UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa-Putra.
Editor : Chris