JAKARTA, iNewsMedan.id- Selain mengusung pedagogi STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics), sekolah interkultural Sampoerna Academy juga menerapkan kurikulum berstandar global, yang salah satunya adalah International Baccalaureate (IB). Terkait hal ini, delapan murid Sampoerna Academy menghadirkan karya terbaiknya di Visual Art Exhibition Class 2022 – 2023 ke khalayak umum, sebagai tugas akhir dari mata pelajaran Seni Visual.
Devender Singh Rawat selaku Sampoerna Academy IBDP Coordinator menyatakan bahwa program ini menjadi salah satu kurikulum yang mempersiapkan siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi internasional dengan menyediakan enam mata pengetahuan pilihan yaitu; Bahasa dan Sastra, Bahasa Asing, Pribadi dan Masyarakat, Sains, Matematika, dan Seni.
“Dukungan yang kami berikan bagi delapan peserta didik yang menghadirkan pameran karyanya hari ini merupakan salah satu bukti komitmen dan upaya Sampoerna Academy, sebagai institusi pendidikan yang terus mendorong kreativitas dan minat dari setiap murid. Harapannya, pameran hari ini menjadi momentum awal yang istimewa bagi perjalanan karier mereka di masa mendatang,” ujar Devender menjelaskan.
International Baccalaureate atau IB Diploma Programme (IBDP) untuk jenjang Secondary School atau remaja usia 16-19 tahun mendorong peserta didik untuk merefleksikan perjalanan pembelajarannya, serta berbagi pengetahuan yang dipelajari atau sering disebut Theory of Knowledge (TOK).
“Selain itu, kami percaya penerapan IBDP akan membantu siswa untuk memiliki pengetahuan lebih mendalam dan luas, berkembang secara intelektual, emosional, fisik, menjunjung etika, serta mampu dan percaya diri secara akademik,” tambah Devender.
Melalui tema “Bitter Sweet” pameran ini dibuat dan diselenggarakan oleh siswa seni visual, dimulai dari perencanaan, proses pembuatan layout, hingga eksekusi acara. Selain sebagai bentuk asesmen pembelajaran program Seni Visual (Visual Arts) bagi para siswa Sampoerna Academy pada level kelas 11 dan 12 selama dua tahun.
“Pameran ini juga dibuat agar siswa mampu mempresentasikan karya terbaik serta menampilkannya di depan publik. Seluruh karya terinspirasi dari berbagai ide kreatif dan refleksi pemahaman mengenai kehidupan sehari-hari, manusia, dan budaya. Tema ‘Bitter Sweet’ juga dipilih oleh para siswa sebagai simbol perjalanan dua tahun menghasilkan hasil yang manis,” jelas Ayu Fadira sebagai Sampoerna Academy Visual Arts Teacher.
Editor : Ismail