get app
inews
Aa Text
Read Next : Sah! Oloan Paniaran Nababan - Yunita Rebeka Marbun Pimpin Humbahas Lima Tahun Mendatang

Al Zahij, Ilmuwan Muslim yang Menemukan Teori Evolusi Sebelum Charles Darwin

Minggu, 26 Maret 2023 | 15:16 WIB
header img
Ilmuwan muslim, Al Jahiz merupakan pencipta Kitab Al Hayawan yang mengulas ragam spesies dan evolusi binatang. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsMedan.id - Teori evolusi merupakan ilmu tentang perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu. Hal ini diketahui banyak orang berasal dari pemikiran Ilmuwan asal Inggris, Charles Darwin.

Pemikiran Darwin dikenal melalui karyanya yang fenomenal “On the Origin of Species”. Buku berjudul lengkap On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life itu diterbitkan pada 24 November 1859.


Ilmuwan Inggris, Charles Darwin. (Foto: Istimewa)

Charles Darwin boleh disebut sebagai Bapak Teori Evolusi, namun sesungguhnya pemikiran tentang perubahan makhluk hidup itu jauh sebelumnya sudah pernah mengemuka.

Sekitar satu milenium sebelum Charles Darwin, seorang filsuf Muslim yang hidup di Irak, Al Jahiz, sudah menulis buku tentang proses evolusi binatang. 

“Al Jahiz merupakan ahli biologi muslim pertama yang mengembangkan teori tentang evolusi. Dia menulis tentang efek lingkungan pada peluang kelangsungan hidup hewan, saat dia mengamati dan dengan hati-hati menggambarkan perjuangan nyata untuk keberadaan di antara semua spesies,” tulis Gulfnews, dikutip Sabtu (19/6/2021).

Kitab Al Hayawan

Nama asli filsuf itu sebenarnya Abu Usman Amr Bahr Alkanani Al Bisri. Namun sejarah mencatatnya sebagai Al Jahiz. Secara harfiah nama itu berarti ‘seseorang dengan bola mata yang nyaris copot’. 

Tentu ini bukan sebutan yang paling bersahabat untuk memanggil seseorang. Namun ketenaran Al Jahiz terus hidup dalam bukunya yang berpengaruh, Kitab Al Hayawan (Buku tentang Binatang). 


Sosok Al Jahiz diabadikan dalam perangko di Qatar. (Foto: BBC).

Al Jahiz lahir pada 776 sebelum Masehi di Kota Basra, Irak bagian selatan. Saat itu, gerakan Mutazilah yang mengutamakan akal ketimbang tradisi berkembang pesat di Basra. 

Ketika Al Jahiz lahir, Basra berada di bawah kepemimpinan khalifah Abbasid. Kala itu, karya ilmiah berbahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Polemik tentang agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat yang terjadi pada era tersebut lantas membentuk pola pikir Al Jahiz dan belakangan membantunya mengembangkan gagasan ilmiah. 

Kertas yang saat itu diperkenalkan saudagar China ke publik Irak turut menggenjot penyebaran gagasan. Al Jahiz muda pun kemudian mulai menulis beragam topik. 

Ketertarikan Al Jahiz jatuh pada beberapa bidang, dari ilmu alam, geografi, filsafat, bahasa Arab, hingga sastra. Dia diyakini menulis 200 buku selama hidupnya, namun hanya satu pertiga di antaranya yang kini dapat kita baca. Buku tentang binatang Bukunya yang paling terkenal ini dirancang sebagai ensiklopedia yang memperkenalkan 350 jenis binatang. 

Melalui Kitab Al Hayawan, Al Jahiz mengajukan gagasan yang sangat mirip dengan teori evolusi milik Darwin. "Binatang bergelut untuk tetap bertahan hidup, menghindari pemangsa, dan untuk berkembang biak," tulis Al Jahiz, dikutip dari BBC.


Ilmuwan muslim, Al Jahiz merupakan pencipta Kitab Al Hayawan yang mengulas ragam spesies dan evolusi binatang. (Foto: Istimewa)

"Faktor alam mempengaruhi organisme mengembangkan karakteristik baru untuk bertahan hidup. Faktor itu mengubah mereka menjadi spesies baru," ujarnya. 

Al Jahiz menjelaskan pula dalam bukunya, "Binatang yang berhasil berkembang biak bisa menurunkan karakter itu kepada penerusnya." Menurut Al Jahiz, setiap mahkluk hidup di dunia berada dalam pergulatan terus-menerus untuk bertahan hidup. Selama itu pula, selalu ada spesies yang lebih kuat dibandingkan yang lain.

Demi bertahan hidup, binatang harus memiliki jiwa kompetitif untuk mendapatkan makanan, mencegah dirinya dimangsa, dan aktif bereproduksi. Keharusan tersebut secara alami mengubah satu spesies dari satu generasi ke generasi. Gagasan Al Jahiz mempengaruhi pemikir Muslim lain yang hidup setelah eranya.

Karya Al Jahiz dikonsumsi oleh Al Farabi, Al Arabi, Al Biruni, dan Ibn Khaldun. Melalui beberapa buku yang diterbitkan tahun 1930, Bapak Spiritual Pakistan, Muhammad Iqbal, yang dikenal luas sebagai Allama Iqbal, menilik peran Al Jahiz bagi masyarakat.

Iqbal menulis, "Al Jahiz adalah orang yang menyebut bahwa evolusi yang dialami binatang disebabkan imigrasi dan pengaruh lingkungan." 

Bagaimanapun, belum ada bukti bahwa Darwin familiar dengan karya Al Jahiz. Tak ada pula yang mengetahui apakah Darwin memahami bahasa Arab. 

Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Bukan Charles Darwin, Ilmuwan Muslim Ini Lebih Dulu Temukan Teori Evolusi

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut