get app
inews
Aa Text
Read Next : KKSU X NSI Day 2024 Resmi Dibuka di Kota Medan, Ini Kata Deputi Gubernur Bank Indonesia

Sidak Pasar Petisah, KPPU Temukan Migor Curah Kemasan Langka

Senin, 30 Januari 2023 | 20:56 WIB
header img
Sidak Pasar Petisah, KPPU Temukan Migor Curah Kemasan Langka. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kanwil I melakukan sidak ke Pasar Petisah Medan bersama Tim TPID Pemprov Sumut yang terdiri dari Bank Indonesia, Biro Perekonomian, Disperindag ESDM, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura serta Perum Bulog Kanwil Sumut, Senin (30/1/2023).

Sidak tersebut dilakukan untuk melakukan pengawasan dan pengecekan harga sejumlah komoditas di pasaran secara langsung kepada para pedagang, khususnya yang saat ini perlu mendapat perhatian khusus, yakni beras dan minyak goreng. Sidak juga dilakukan untuk mengantisipasi sedini mungkin kesiapan pasokan di Sumut menjelang ramadhan 2023.

Adapun hasil pengecekan harga diketahui bahwa minyak goreng curah kemasan dengan merk dagang Minyak Kita saat ini mengalami kelangkaan, sedangkan harga beras stabil di harga yang relatif tinggi. Sementara untuk komoditi lain seperti cabe, telur, daging ayam dan daging sapi terpantau stabil.

"Kelangkaan pasokan Minyak Kita turut mengerek harga minyak goreng curah yang dijual di atas harga HET, yakni Rp16.000 per kilogram. Bahkan, seorang pedagang mengaku sudah satu bulan ini tidak menjual merk Minyak Kita karena sulit pasokan, namun ketersediaan minyak premium disebutnya masih stabil," kata Kepala KPPU Kanwil I, Ridho Pamungkas.

Untuk ketersediaan beras relatif aman. Hal ini didukung upaya PD Pasar yang turut menjual beras medium dengan harga sesuai HET, yakni Rp9.950 per kilogram yang dikemas dalam kantong 5 kilogram. Meski harga di pedagang pasar masih ditemukan untuk yang eceran, harga beras medium Rp13.000 dan yang premium 14.000-15.000 per kilogram.

Terkait dengan adanya kelangkaan Minyak Kita di pasar tradisional tersebut, Ridho akan melakukan pendalaman lebih lanjut di tingkat distributor dan produsen. Kondisi ini dapat disinyalir sebagai indikasi awal terjadinya kartel apabila ditemukan adanya kesengajaan dari pelaku usaha untuk mengurangi produksi atau menahan pasokan. 

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut