MEDAN, iNewsMedan.id - Stunting atau gangguan pertumbuhan pada kembang anak saat ini tidak hanya terjadi pada masyarakat menengah ke bawah (lower class) saja. Namun, juga masyarakat kelas menengah hingga atas, sehingga para orang tua wajib memantau pertumbuhan anaknya sedari dini, terutama di 1.000 hari masa emas anak.
Hal ini disampaikan Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) disela-sela peresmian Prodia Children's Health Centre with Klinik AP&P Pediatric, Growth and Diabetes Center, di Medan, Sabtu (28/1/2023).
Tampak hadir dalam peresmian ini Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Medan, Kahiyang Ayu, Ketua IDAI Medan, Dr Yazid Dimyati, MKed(Ped), SpA(K).
Dijelaskannya, untuk mendeteksi stunting bisa dilakukan melalui aplikasi PrimaKu. Aplikasi ini berkolaborasi dengan Kementrian Kesehatan dan Ikatan Donker Anak Indonesia (IDAI). "Lalu akan di kontrol di AP&P. Insya Allah tidak ada lagi stunting di Medan," tuturnya.
Prof Aman menjelaskan, selain tren stunting, saat ini permasalahan lain di tengah masyarakat adalah banyaknya dijumpai kasus malnutrisi atau gizi buruk, kasus gizi buruk ini sebabkan angka diabetes meningkat.
"Banyak warga kita memilih untuk berobat ke luar negeri. Untuk itu kita hadir di Medan sekaligus menunjang program pemerintah agar tidak berobat lagi ke luar negeri. Saya dengar juga wali kota Medan ingin buat medical tourism di Medan. Insya Allah kita di sini siap membantu Pemko Medan membuat medical tourism," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Ketua TP PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu mengucapkan terima kasih atas bantuan seluruh dokter yang bekerja untuk menurunkan angka stunting di Kota Medan.
"Tanpa bantuan dokter sekalin ini Kami tidak bisa menurunkan stunting. Saya sebagai Ketua TP PKK Kota Medan mengucapkan banyak terima kasih. Hadirnya klinik ini juga tentunya bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan anak-anak di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. Hal ini sejalan dengan program presiden dan wali kota Medan kita untuk menurunkan angka stunting," ungkap Kahiyang.
Kahiyang mengungkapkan, dirinya turut memohon bantuan kepada seluruh dokter untuk selalu memberikan edukasi kepada ibu-ibu baru atau ibu-ibu muda. Agar mereka bisa memperhatikan 1.000 hari pertama pertumbuhan anaknya.
"Mohon bantuannya untuk edukasi kepada masyarakat. Selain itu, edukasi terhadap ibu-ibu bahwa pentingnya juga vaksin untuk anak-anak kita. Kewajiban kita memberikan hak vaksin agar anak-anak kita menuju generasi emas generasi yang maju di 2045. Sekali lagi terima kasih pada semua yang telah terlibat," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar