100 Juta Tahun Lalu Ada Kehidupan di Antartika, Ilmuwan Sebut Pernah Terjadi Kebakaran Hutan

Untuk memahami seperti apa iklim Antartika di masa depan, ahli paleoklimatologi melihat ke masa lalunya yang jauh. Dengan mempelajari lapisan sedimen di Lapisan Es Ross, para peneliti menemukan bahwa Lapisan Es Antartika Barat telah runtuh dan tumbuh kembali beberapa kali. Keruntuhan dan pertumbuhan kembali seperti itu mungkin berkorelasi dengan periode interglasial yang sangat hangat.
Fluktuasi iklim ini berjalan seiring dengan perubahan di atmosfer Bumi, termasuk naik dan turunnya kadar karbon dioksida. Meskipun perubahan ini secara historis telah terjadi selama ratusan ribu tahun, emisi gas rumah kaca sekarang mengubah iklim bumi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Jika kita tidak mencapai emisi nol bersih pada tahun 2040, perubahan iklim akan menjadi pendorong perubahan terbesar di Antartika," kata Chown. Dia mencontohkan pulau-pulau sub-Antartika dan ekologi bagian paling selatan Amerika Selatan berubah saat suhu terus meningkat.
Ketika suhu rata-rata global meningkat, iklim di Semenanjung Antartika akan berubah, membuatnya menyerupai bagian paling selatan Amerika Selatan. Di Semenanjung Antartika, rerumputan asli, beberapa serangga, burung migran, dan mamalia laut saat ini bertahan hidup.
Memang belum ditemukan bukti pernah ada manusia hidup di Antartika 100 juta tahun lalu. Saat ini ada beberapa orang tinggal di Antarika, sebagian besar ilmuwan untuk melakukan penelitian. Tidak ada penduduk tetap dan permukiman permanen.
Editor : Jafar Sembiring