Menurut Kapolres, personel kini dikerahkan untuk melakukan penanganan dan pengamanan korban gempa. Termasuk menyiapkan tenda darurat untuk tempat perawatan tanggap darurat bagi para korban selamat.
"Penanganan korban terus dilakukan. Area parkir ini akan dijadikan tempat perawatan darurat," ujarnya.
Warga terus berdatangan ke RS mengantarkan korban gempa yang luka dan meninggal. Fokus penanganan saat ini oleh tim gabungan adalah evakuasi korban gempa juga membuka jalur yang terputus agar akses evakuasi bisa lancar.
Lantaran banyaknya jumlah korban yang berdatangan ke rumah sakit, Kapolres pun meminta tambahan tenaga medis,.
"Karena jumlah korban luka cukup banyak dan terus berdatangan, RS-RS di Cianjur perlu banyak tambahan tenaga medis. Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya juga TNI dari Kodam Siliwangi dan Kodam Jaya untuk bantuan personel termasuk tenaga medis," ungkapnya.
Diketahui, gempa bumi 5,6 Magnitudo tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jabar. Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri.
Selain itu, gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang.
Selain jalur penghubung Cugenang-Cipanas tertutup akibat longsor, jembatan Cibeureum yang menghubungkan wilayah Cugenang dan Pacet juga putus akibat gempa.
Arus lalu lintas yang biasa melalui Puncak untuk sementara dialihkan ke arah Jonggol dan melalui Sukabumi-Bogor.
Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Artikel ini telah terbit di halaman iNewsCianjur.id dengan judul Update Gempa Cianjur : 44 Orang Meninggal, Ratusan Korban Luka-luka Tergelepar di Area Parkir RS
Editor : Odi Siregar