MEDAN, iNewsMedan.id - PT Kawasan Wisata Pantai Cermin (PT KWPC) yang mengelola objek wisata Theme Park di Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) membantah telah merusak hutan mangrove.
Human Capital & Legal PT KWPC, Aisyah Tri Putri Nasution mengatakan bahwa lahan objek wisata Theme Park milik Pemkab Sergai bersertifikat yang dipinjam pakai.
"PT KWPC mengelola lahan bersertifikat tersebut sebagai tempat wisata. Lahan seluas kurang lebih 33 hektar milik Pemkab tersebut sudah bersertifikat yang dikeluarkan tahun 2002," katanya kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Aisyah menjelaskan jika ada alat berat yang meratakan lahan di kawasan tersebut hanya semata-mata untuk penataan lingkungan KWPC agar lebih nyaman dan asri.
"Jadi tidak benar, emak-emak (ibu) yang demo kemarin menuding kami merusak hutan mangrove," jelasnya.
Ibu-ibu yang melakukan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu yang merupakan pedagang yang selama ini berjualan digubuk-gubuk pinggir pantai di lingkungan Theme Park tersebut keberatan dan mereka melakukan unjuk rasa menuding pengelola merusak hutan mangrove.
"Memang saat ini, PT KWPC terus berupaya menata kawasan tersebut. Pengelola meratakan bangunan gubuk liar di kawasan tersebut semata-mata agar pengunjung merasa nyaman, aman dan dapat melihat pemandangan yang asri di kawasan tersebut," terang Aisyah.
Kawasan objek wisata Theme Park di Desa Pantai Cermin Kanan, Serdang Bedagai yang dikelola PT KWPC. (Foto: Istimewa).
Dalam kesempatan itu, Aisyah kembali menegaskan, kawasan PT KWPC adalah tanah Pemkab Sergai dengan sertifikat.
"Mengenai menggusuran gubuk-gubuk dan pedagang liar diduga ada pihak yang memprovokasi," tegasnya.
"Kita tegaskan pedagang yang bisa bekerjasama disiapkan tempat yang lebih baik karena sosialisasi penataan pedagang liar sebelumnya telah dilakukan. Jadi pedagang tidak kita usir begitu saja. Kita siapkan tempat yang lebih baik, karena selama ini tamu resah ketika mau ke Theme Park dikejar-kejar calo dan diarahkan ke gubuk liar yang tidak teratur," tandas Aisyah.
Editor : Jafar Sembiring