SURABAYA, iNewsMedan.id - Calon pengantin perempuan di Madura viral di media sosial. Perempuan itu mendapat saweran uang senilai jutaan rupiah.
Terlihat pada video tersebut, calon pengantin duduk di bawah, sementara ember yang ditutupi kain diletakkan di depannya.
Di dalam wadah itulah uang saweran diletakkan. Tampak dua orang laki-laki mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 dimasukkan ke dalam wadah tersebut diikuti anggota keluarga lainnya.
Dalam waktu sekejap, wadah ember itu pun penuh dengan uang. Sementara calon pengantin perempuan berkali-kali menunduk sambil mengatupkan kedua tengan pertanda ucapan terima kasih.
Tak hanya dalam ember, uang saweran juga ada yang disusun menjadi buket uang, sebagaimana rangkaian unggahan video tersebut.
Video saweran untuk calon pengantin perempuan ini diunggah akun Instagram @infomdr beberapa jam lalu, dan langsung disukai oleh ratusan netizen. Beberapa di antara mereka juga meninggalkan pesan yang menggelitik.
Akun @ainirofiqoh misalnya menulis "adat mana tuh, jadi pengen cepet-cepet lamaran,".
Sementara @ririnkhoiyah menulis pesan memelas "Di rumah adat begitu min, tapi aku dapat orang jawa, jadi hilang adatku jadinya," katanya diikuti motion menangis.
Informasi yang dihimpun, saweran untuk calon pengantin perempuan merupakan adat suku Madura saat lamaran. Adat ini disebut ontalan yang berarti melempar uang. Ada juga yang menyebut cabbur pesse atau menaburkan uang.
Pada saat itu, keluarga calon pengantin laki-laki memberikan uang seikhlasnya secara terbuka di hadapan calon pengantin dan para undangan. Tradisi ini berlaku bagi siapa pun, sekalipun calon pengantin perempuan bukan dari suku Madura.
Selain di Pulau Madura, tradisi ontalan atau cabbur pesse juga berlaku bagi suku Madura yang tinggal di daerah Mataraman, yakni Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan hingga Jember dan Banyuwangi.
Menurut warga Madura, Faisal, tradisi ontalan merupakan penghormatan keluarga laki-laki kepada calon mempelai perempuan. Ontalan tersebut juga sebagai wujud terima kasih karena si perempuan mau diperistri.
Editor : Odi Siregar