JAKARTA, iNewsMedan.id - Sejarah kelam Indonesia merupakan bagian penting dalam perjalanan bangsa ini. Mengingat, sejarah kelam Indonesia telah merenggut banyak korban.
Indonesia telah mengalami banyak peristiwa penting hingga setelah kemerdekaan. Peristiwa tersebut sangat membekas di masyarkat.
Sejumlah peristiwa kelam itu ada yang diperingati setiap tahunnya. Peringatan ini diharapkan agar masyarakat Indonesia selalu mengingatnya.
Berikut deretan sejarah kelam Indonesia:
1. Peristiwa G30S/PKI
Merupakan bagian dari sejarah kelam Indonesia. Peristiwa ini ditandai dengan pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pemberontakan dipimpin oleh Dipa Nusantara Aidit. PKI melakukan pemberontakannya pada 30 September 1965 pada malam hingga dini hari.
Tujuan utama pemberontakan, PKI ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia, Pancasila menjadi komunis. Masa ini juga dikenal buruknya hubungan TNI dan PKI karena adanya berbagai pertentangan.
Dalam sejarah kelam ini, para petinggi TNI Angkatan Darat (AD) menjadi korban. Mereka yang menjadi korban keganasan PKI, yaitu Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI S. Parman, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI Soeprapto, Brigjen TNI DI Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo dan Kapten Piere Tendean.
Para pahlawan bangsa itu diculik kemudian disiksa dan dibunuh secara kejam. Jenazahnya kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua yang dikenal dengan sebutan Lubang Buaya.
Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution yang awalnya menjadi target utama, berhasil meloloskan diri. Namun, putrinya yang masih kecil, Ade Irma Nasution tertembak kemudian meninggal dunia. Selain itu, ajudannya, yakni Kapten Piere Tendean juga menjadi korban.
Setelah peristiwa tersebut, Soekarno memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk menumpas kader maupun simpatisan PKI. Berbagai anggota organisasi dan orang-orang yang terlibat PKI dicari dan ditangkap.
Masyarakat juga menggeruduk markas dan bangunan-bangunan lain yang terkait dengan PKI.
Merupakan sejarah kelam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Kerusuhan ini terjadi pada 13 Mei-15 Mei 1998. Pemicu dari kerusuhan, yaitu krisis ekonomi hingga masyarakat turun ke jalan.
Demonstrasi pada 12 Mei 1998 menewaskan seujumlah mahasiswa. Mereka ditembak oleh aparat yang saat itu ditugaskan memukul mundur mahasiswa.
Kejadian itu semakin memicu kemarahan masyarakat, terutama mahasiswa. Kemudian, pada 13 Mei 1998 rombongan mahasiswa dari berbagai kota berkumpul di Jakarta. Kerusuhan hebat akhirnya pecah. Bangunan dirusak dan dibakar, termasuk kendaraan.
Kerusuhan yang tadinya hanya berpusat di Jakarta mulai merambah ke berbagai kota di Indonesia. Perusakan, pembakaran, dan penjarahan meluas. Etnis China, saat itu juga menjadi sasaran kemarahan massa. Suasana semkain tidak terkendali hingga berakhir pada mundurnya Presiden Soeharto.
Jabatan Soeharto saat itu dialihkan kepada wakilnya, yakni BJ Habibie. Dalam persitiwa kelam ini menimbulkan banyak korban luka maupun jiwa.
Merupakan peristiwa penembakan para demonstran Timor Timur oleh aparat di Pemakaman Santa Cruz, Dili. Awalnya, mahasiswa pro-kemerdekaan Timor Leste senang menyambut jurnalis dan anggota parlemen dari Portugal.
Mereka senang karena bisa menyuarakan perjuangan mereka yang dibungkam pemerintah Indonesia. Saat itu pemerintah Indonesia mengetahui kunjungan tersebut dan membatalkannya.
Pada 27 Oktober 1991, perkelahian terjadi karena adanya provokasi. Keesokan harinya Sebastio Gomez, aktivis pro-kemerdekaan, ditemukan meninggal dunia di sekitar gereja Motael.
Pada 12 November 1991 pagi, diadakan misa arwah untuk memperingati kematian Gomez di gereja Motael, Dili. Selesai misa, ratusan orang berjalan menuju permakaman Santa Cruz, tempat pemakaman Gomez.
Mereka membawa spanduk bergambar Xanana Gusmao, pemimpin gerakan pro-kemerdekaan Timor Leste sambil berseru, “Timor Leste! Timor Leste! Timor Leste!”.
Pemakaman Santa Cruz rupanya telah dikepung aparat yang terdiri dari pasukan Kompi A Brimob 5485, Komp A dan Kompi D Batalion 303, Batalion 744, Kodim 1627 dan kompi campuran.
Mereka menembaki para demonstran hingga massa berhamburan menyelamatkan diri. Banyak korban saat itu sehingga peristiwa idianggap sebagai genosida Timor Timur.
Itulah deretan sejarah kelam Indonesia yang menimbulkan banyak korban. Peristiwa ini penting selalu diingat sebagai bagian dari perjalanan panjang bangsa.
Editor : Odi Siregar