MEDAN, iNewsMedan.id - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo M5,0 mengguncang wilayah Nias Utara, Sumatera Utara, Kamis (8/9/2022). Gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Plt. Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa bumi itu terjadi pukul 14.58 WIB wilayah Nias Utara, Sumatera Utara. Di mana, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,47° LU ; 96,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 7 Km arah Barat Laut Lahewa, Nias Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 26 km," katanya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Daryono gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Nias Barat dengan skala intensitas III-IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Nias Utara dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Gunung Sitoli dan Aceh Singkil dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), daerah Pasie Raja-Aceh Selatan dan Pulau Banyak dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Hingga pukul 15.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbau Daryono.
Editor : Ismail