Daftar 17 Pemain Timnas Indonesia Sebelum Merdeka, Kaptennya Nyentrik Pakai Kacamata

JAKARTA, iNewsMedan.id - Daftar 17 pemain Timnas Indonesia sebelum merdeka menarik untuk diulas. Kaptennya berpenampilan nyentrik dengan kacamata. 

Indonesia sudah memiliki timnas sebelum menjadi negara yang berdaulat seperti sekarang. Saat itu masih diberinama Timnas Hindia Belanda. Tim ini merupakan bentukan Federasi Sepak Bola Buatan Belanda di Indonesia alias NIVU. Hebatnya tim ini pernah merasakan panasnya atmosfer Piala Dunia 1938 di Prancis.

Baca Juga

Piala Asia 2023, Erick Thohir: Saya Harap Pemain Fokus Pertandingan Besar Ini, Tak Usah Sosmed Dulu

Namun sempat terjadi perdebatan apakah Tim Hindia Belanda benar-benar Timnas Indonesia atau bukan karena dulunya bentukan Belanda. Tetapi FIFA mengakui jika Indonesia negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia. Sayangnya kala itu Timnas Hindia Belanda tak bisa berbuat banyak. 

Mereka dikalahkan Hungaria dengan skor yang mencolok 0-6.  Di Piala Dunia 1938 Timnas Indonesia dikapteni pria pribumi bernama Achmad Nawir. Pemain yang lahir pada 1911 ini berposisi sebagai gelandang dalam timnya.  Berbagai sumber menyebut, Achmad merupakan pesepak bola yang merumput bersama HBS Surabaya. 

Daftar 17 Pemain Timnas Indonesia Sebelum Merdeka, Kaptennya Nyentrik Pakai Kacamata (Foto: Istimewa)

Baca Juga

Indra Sjafri Tak Bisa Pastikan Nasib Pemain Timnas Indonesia yang Ikut Pendidikan Kepolisian

Satu ciri khas yang selalu melekat padanya adalah, dia selalu menggunakan kacamata saat bertanding. Achmad Nawir sendiri memiliki otak encer. Dirinya adalah pemain bola yang bergelar doktor atau lulusan S3. 

Selain Achmad Nawir, di posisi tengah ada Frans Meeng dan Sutan Anwar. Kemudian posisi kiper kala itu ditempati Mo Heng Tan (Kiper). Lalu di posisi bek ada Frans Hu Kon dan Jack Samuels. 

Sementara lini depan Tim Hindia Belanda diisi oleh The Hong Djien, Isaak Pattiwael, Hans Taihuttu, Suvarte Soedarmadji dan Henk Zomers. Skuad Hindia Belanda dilatih oleh Johannes Mstenbroek. Dia berasal dari Belanda sekaligus mengetuai Nederlandsch-Indischie Voetball Unie (Asosiasi Sepakbola Hindia Belanda). 

Editor : Ismail