10 Desa Tertinggi di Indonesia, Nomor Terakhir Berada di Sumut

JAKARTA, iNewsMedan.id - 10 Desa Tertinggi di Indonesia ini berada di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut. Desa-desa tertinggi ini biasanya mempunyai pemandangan alam yang luar biasa hingga suhu udara yang dingin.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kontur tanah berupa perbukitan dan pegunungan. Hal ini menjadikan beberapa daerah di Indonesia berada di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut.

Tak heran mengapa terdapat desa tertinggi di Indonesia. Berikut 10 desa tertinggi yang ada di Indonesia: 

1. Desa Hargo Dalem, Gunung Lawu

Desa tertinggi di Indonesia yang pertama adalah Desa Hargo Dalem. Desa ini terletak di Jawa Tengah khususnya 

Gunung Lawu. Gunung Lawu memiliki tiga puncak, salah satunya Hargo Dalem yang mempunyai ketinggian sekitar 3.265 meter diatas permukaan laut.

2. Distrik Mulia, Gunung Jayawijaya

Gunung Lawu bukan satu-satunya gunung yang memiliki desa tertinggi di Indonesia. Gunung Jayawijaya juga memiliki desa tertinggi yang bernama Distrik Mulia.

Distrik Mulia sendiri berada di ketinggian 2.448 mdpl, yang mana juga mengakomodasi sebuah bandara dengan nama Bandara Mulia. Banyak yang mengira bahwa Distrik Mulia merupakan titik awal pendakian Gunung Jayawijaya. Padahal, faktanya tidak sama sekali.

3. Desa Sembungan, Wonosobo

Desa tertinggi di Indonesia selanjutnya berada di dataran tinggi Dieng, atau disebut juga sebagai Dieng Plateau. Dieng Plateau merupakan sebuah wilayah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Salah satu nama desa yang paling terkenal sebagai desa tertinggi yaitu bernama Desa Sembungan. Lokasinya berada di kaki Gunung Sikunir dan juga dijadikan titik start untuk pendakian menuju puncak Gunung Sikunir.

Desa Sembungan juga menjadi desa tertinggi di Pulau Jawa. Desa tersebut berada di ketinggian 2.300 mdpl. 

Jika kalian berwisata ke dataran tinggi Dieng, cobalah untuk mendaki Gunung Sikunir yang terkenal dengan pemandangan Golden Sunrise-nya. Kalian bisa menginap semalam di Desa Sembungan, lalu di pagi buta baru melakukan pendakian ke puncak Sikunir untuk berburu sunrise.

Editor : Odi Siregar