Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:
1. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.
2. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’ala.
Itulah bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah. Penting untuk dipahami bahwa membaca niat atau doa puasa 9 hari sebelum Idul Adha (termasuk Tarwiyah dan Arafah) boleh dilafalkan siang hari jika memang lupa dibaca pada malam harinya. Wallahu a’lam.
Dilansir iNews.id dari NU Jatim, Selasa (5/7/2022), orang yang memiliki utang puasa Ramadhan juga boleh mengqadhanya bersamaan dengan puasa Dzulhijjah. Bahkan menurut Sayyid Bakri Syatha dengan mengutip fatwa Al-Barizi, meski diniatkan qadha, maka tetap mendapat puasa Dzulhijjah.
Misalnya saat bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa dengan niat qadhanya saja, maka secara otomatis akan tetap memperoleh kesunahan puasa Arafah.
Editor : Odi Siregar